My Paradise Girl [Part 2]



Title     : My Paradise Girl
Genre  : Romance (Fluff), A little bit comedy
Type    : Series
Rating  : PG-13
Cast    :
- Cho Kyuhyun
- Hwang Jooeun (OC)
- Kim Hyewon (OC) 
Previous part  : | Part 1 |
Annyeonghaseyo ELF! di hari ultah Heechul Oppa yang ke 31 ini, admin yang ter-kece(?)*hoeekk* mau bagi-bagi FF yang sekali lagi memang mainstream tapi tetep layak dinikmati lhoh ya! Ini FF part 2-nya hampir ga ada konfliknya. Santai gitu deh :) Ati-ati! ni FF terlalu gaje jadi siap-siap aja pencet 'back' hahaha*plakk* ati-ati juga kalo banyak typo hehe :) then hope you like it^^ Anyway... Happy Reading, my beloved readers~

Terpaksa aku bawa kutu tengil ini, batin Kyuhyun dengan sangat meyesal.

“Jadi kau tinggal di sini, Ahjussi?” tanya yeoja itu sambil mengedarkan pandangannya di setiap sudut apartemen Kyuhyun.

Tinggal di kapal pecah ini? Omoo... menyedihkan, batin yeoja itu.

“Ck. Berhenti memanggilku Ahjussi!” gerutu Kyuhyun sebal.

“Lalu bagaimana aku memanggilmu?” tanya yeoja itu lagi. Kyuhyun tidak menjawab. Ia melangkah menuju dapur kemudian menegak setengah botol air mineral yang ada di dalam kulkas.

“Kalau tidak dijawab, aku akan tetap memanggilmu Ahjussi.” ucap yeoja itu seraya melipat tangannya. Kyuhyun mengusap bibirnya dengan punggung tangan lalu meletakkan botol air mineral itu dengan keras.

“Cho Kyuhyun.” balas Kyuhyun dengan nada bass-nya.

“Hwang Jooeun imnida.” kata yeoja yang bernama Jooeun itu.

“Aku tidak menanyakannya.” kata Kyuhyun sinis.

“Aku hanya memberitahu.”

“Aku tidak mau tahu.”

“Terserah.”

“Kau bisa menempati kamar itu.” Kyuhyun menunjuk sebuah pintu di belakang Jooeun. Yeoja bertubuh ramping itu mengangguk lalu berbalik mendekati pintu.

Kamar yang ditunjuk Kyuhyun adalah satu-satunya ruangan rapi di apartemennya. Sebetulnya kamar itu khusus untuk Nyonya Cho jika hendak menginap di apartemen anaknya. Berhubung keadaan darurat terlebih lagi mustahil kalau Jooeun satu kamar dengan Kyuhyun, jadi kamar itu tidak dikhususkan lagi. 

“Ya, kau tidak mencurigaiku?” Kyuhyun tahu-tahu bersuara. Jooeun kembali menoleh sambil menaikkan sebelah alisnya.

“Apa maksudmu?” balas Jooeun. Kyuhyun terkekeh.

“Aku bisa saja berbuat jahat padamu. Ingat! Aku ini orang asing.” jelas Kyuhyun dengan evil smile-nya sementara Jooeun terbang dengan pikirannya.

Benar juga. Aigo, aigo, aigo Jooeun tolol! Kenapa bisa-bisanya kau mempercayai namja ini?

Jooeun menatap Kyuhyun seksama, menjelajahi setiap lekuk wajah namja genius itu. Mulai dari sorot matanya yang tajam, bibir tebalnya, sampai rahangnya yang begitu tegas. Kalau yeoja itu tidak segera disadarkan, dia bisa tenggelam sekarang. Kyuhyun memang sangat rupawan. 

“Ya, kenapa menatapku begitu? Kagum dengan ketampananku?” ujar Kyuhyun sontak membuat Jooeun tersadar dari lamunannya.

“E-Eh?” Jooeun membelalakkan mata. 

“Kagum dengan Ahjussi semacammu? Hiii...” Jooeun bergidik ngeri. Namja berhidung mancung itu tahu-tahu mendekati Jooeun. 

Jooeun ingin berjalan mundur untuk menghindar. Tapi sayang, ada tembok di belakangnya. Kyuhyun memojokkannya dengan raut wajah yang tidak bisa ditebak. Dengan susah payah Jooeun menelan ludah saat Kyuhyun berjarak dua jenggal darinya.

“K-Kyu-hyun-ssi? Ma-u apa kau?” Yeoja itu tidak berkutik. Bahkan untuk berbicara saja gelagapan.

“Pesonaku terlalu kuat ya?” ucap Kyuhyun tersenyum meremehkan. Kyuhyun yang bertubuh jangkung itu merendahkan kepalanya dan mendekatkan bibirnya di telinga kanan Jooeun.

“Kau... Berhutang nyawa padaku.” bisik Kyuhyun. Yeoja itu merinding mendengar perkataan Kyuhyun barusan. Secepat kilat Jooeun kabur dari Kyuhyun. Ia berlari menuju kamar Nyonya Cho dan langsung menutupnya keras.

Aigo, mengerikan sekali dia! Jooeun menyandarkan punggungnya di pintu sembari menghirup udara sebanyak-banyaknya. Matanya berpencar menyoroti ruangan itu. 

“Mewah sekali. Ornamennya pasti mahal.” kata Jooeun tertegun.

“Huaahh...” Jooeun menguap lebar. Ia menghampiri kasur berwarna merah marun itu.

Nyaman. Nyaman sekali.
***

Terpaan sinar matahari dari celah tirai akhirnya sukses membangunkan namja berkulit putih itu. Ia mengucek matanya pelan untuk menyesuaikan cahaya yang memasuki matanya. Kyuhyun menggeliat dengan nyawanya yang masih tiga perempat. Ia mengerjapkan matanya saat melihat jam digital yang menempel manis di dinding. Sekarang sudah jam 8 pagi.

Hari Minggu? Aish...

Belum sempat membasuh mukanya, Kyuhyun bangkit untuk keluar dari kamarnya. Perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi. Mungkin itu efek karena tidak makan semalam. Ia menarik gagang pintu lalu keluar dengan mata yang masih lima watt.

“IGE MWOYA???” Kyuhyun tahu-tahu berteriak keras. Matanya seketika membulat sempurna.

“Kyuhyun-ssi, kau sudah bangun.” suara innocent itu membuat Kyuhyun menoleh cepat.

“Kau? Siapa yang menyuruhmu merapikan semua ini?” bentak Kyuhyun emosi. Sepertinya apartemen yang tiba-tiba sangat rapi itu berhasil memancing amarahnya.

“Kandang babi seperti tadi kau sebut apartemen, hah? Ck. baru kali ini aku menemukan orang yang tidak suka kebersihan.” Jooeun berkacak pinggang.

“Aaahh.. Kau ke manakan dokumen-dokumenku?” Kyuhyun menjambak rambutnya semakin frustasi.

“Maksudmu kertas-kertas yang berserakan itu?” tanya Jooeun memastikan. Kyuhyun mengangguk cepat.

“Sudah aku buang.” ujar Jooeun dengan tanpa dosanya.

“MWO???” Kyuhyun berteriak lebih keras.

“Bodoh!! Kenapa kau lancang sekali, hah?” murka Kyuhyun dengan wajah merah padam. Yeoja manis itu malah terkikik bahagia.

“Mukamu bisa merah begitu ya? Kyeopta!” ucap Jooeun sambil tertawa disela perkataannya sementara Kyuhyun sudah pasti bingung.

“Kau kira aku ini setolol apa bisa-bisanya membuang barang milik orang, hmm?” Jooeun menaikkan dagunya. Kyuhyun menatap Jooeun tidak mengerti.

“Dasar namja sentimental! Dokumenmu di sana.” kata Jooeun seraya menunjuk tumpukan kertas yang tertata rapi di sebuah meja. 

Kyuhyun mengikuti arah telunjuk Jooeun. Dokumennya yang seperti permata berlian itu memang tidak dibuang Jooeun. Malu? Jelas Kyukyun malu sekali. Ia baru saja dikerjai oleh yeoja yang lima tahun lebih muda darinya.

“Kyuhyun-ssi, kau pasti lapar kan? Duduklah di sini!” perintah Jooeun sambil memegangi punggung kursi. 

Kyuhyun menuruti Jooeun. Desakan si cacing perut sudah mengganas kelihatannya. Sebisa mungkin Kyuhyun memasang mimik cool-nya agar tidak terkesan memalukan. Kini yang ada di hadapan Kyuhyun adalah semangkuk nasi, irisan salmon mentah, Salad, Kimchi dan Gyerantang-sup telur. Entah kapan yeoja itu mendapatkan semua ini.

"Hyun-ah?" tiba-tiba terdengar suara seorang wanita diiringi beberapa ketukan pintu.

"Aigo, gawat!" Kyuhyun begumam pelan.

"Ne, sebentar!" teriak Kyuhyun. Kepanikan seketika muncul dalam diri namja itu. Ia lantas berdiri sambil menatap Jooeun dan pintu utama secara bergantian.

"Dia siapa? Kenapa tidak dibuka pintunya?" tanya Jooeun yang bingung dengan tingkah Kyuhyun.

"Kau harus bersembunyi!" perintah Kyuhyun tidak sabar. Kyuhyun langsung menarik tangan Jooeun lalu berusaha memasukkan yeoja itu di dalam lemari buku.

"Hey! Apa yang kau lakukan? Aku ini manusia!" protes Jooeun terhadap intimidasi yang dilakukan Kyuhyun.

"Diamlah! Bisa gawat kalau kau ada di sini!" Kyuhyun tetap memaksa Jooeun untuk bersembunyi padahal ruang dalam lemari itu sangat sempit. Namja itu terus saja memperhatikan pintu utama dengan mimik yang masih sama.

"Mr. Jenius, kau tahu? Kakiku saja tidak muat!" pekik Jooeun kesal.

"Kenapa ribut sekali? Apa di situ ada Hyewon?" suara dari balik pintu itu kembali berkumandang. 

"Kenapa tidak kau bukakan pin..." omongan Jooeun terpotong karena Kyuhyun buru-buru membekap mulut lebar yeoja itu. 

Ia lalu mendorong paksa Jooeun masuk ke kamarnya. Kyuhyun langsung menutupnya. Seketika itu juga pintu utama terbuka dan muncul lah wanita paruh baya yang tidak lain adalah Nyonya Cho-Eomma Kyuhyun. 

"Hyun-ah, kenapa lama sekali?" wanita itu berjalan masuk sambil menenteng tas belanja. Kyuhyun diam, wajahnya masih panik.

"Tadi sepertinya ada suara yeoja." Nyonya Cho menduga.

"Hyewon menelponku." jelas Kyuhyun. Eommanya mengangguk tanda percaya. Sama sekali tidak curiga.

"Ini ku bawakan buah..." Nyonya Cho meletakkan tas belanja itu di meja makan.

"Dari mana masakan ini?"

"Ahra Noona yang mengantarnya." Kyuhyun cepat-cepat menjelaskan.

"Tumben sekali."

"Aku juga membawa kemeja baru untukmu." kata Nyonya Cho sambil berjalan ke arah kamar Kyuhyun.

"Kenapa dari tadi kau berdiri di depan kamar?" tanya Nyonya Cho heran.

"Biar aku saja yang menata bajunya. Eomma taruh saja di sofa!" Kyuhyun mulai panik.

"Ada yang kau sembunyikan?" Nyonya Cho kini benar-benar curiga.

"Eobseo." Kyuhyun menggeleng cepat.

"Semoga kau tidak berbohong." ujar Nyonya Cho.

"Baiklah, sebentar lagi ada meeting Eomma!" ucap Kyuhyun mengalihkan pembicaraan.

“Geureom, jangan telat makan! Jangan main game terlalu lama! Ingat itu, Hyun-ah!” titah Nyonya Cho panjang lebar.

“Ne! Algesseumnida Sajangnim!” kata Kyuhyun dengan suara yang dibuat-buat. Ia kemudian mendorong Nyonya Cho keluar sementara Eommanya itu sibuk menasehati. Tapi lebih mirip mengomel.

“Ya! Kau dengar aku Hyun-ah? Jangan pergi larut malam!” Nyonya Cho tidak berhenti mengoceh sampai akhirnya Kyuhyun menutup pintu utama. Akhirnya.

~To Be Continued~

Hahha.. gaje sekali ni FF -..-" okelah... biarkan saja! Gomawo buat chingu yang udah baca yaa.. ga papa jadi silent readers! yang penting kalian dah baca*plakk* :) tapi kalo bisa jangan jd silent readers ya*lah gimana sih???*#abaikan sodara-sodara! intinya admin cuma mau minta pendapat doang^^*kedip-kedip*tapi kok jadi ngoceh gini? o_O oke oke silahkan yang mau komen... *big smile*

By: Pyeon Sojung

2 komentar:

  1. Balasan
    1. Annyeong~ sabar.. sabar ya saeng ^^~ hoho.. admin bakal ngelajutin kok. tunggu aja yaa.. :) gomawo dah baca n komen :D hihiihi

      Hapus

No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^