My Paradise Girl [Part 1]



Title     : My Paradise Girl
Genre  : Romance (Fluff), A little bit comedy
Type    : Series
Rating  : PG-13
Cast    :
- Cho Kyuhyun
- Hwang Jooeun (OC)
- Kim Hyewon (OC) 
- Shin Dong Hee
Annyeonghaseyo ELF!*nyembul dari lubang toilet* di hari ultah Leeteuk Oppa yang ke 31 ini, admin yang ter-imut(?)*hoeekk* mau tebar-tebar FF yang memang mainstream tapi tetep layak dinikmati lhoh ya! Ati-ati! ni FF terlalu gaje jadi siap-siap aja pencet 'back' hahaha*plakk* then hope you like it^^ Anyway... Happy Reading, my beloved readers~

“ANDWAE!!!” pekik seseorang di dalam ruangan kantor yang cukup besar. Jeritan yang ampuh merobek gendang telinga itu memang selalu terdengar.

Sementara di sisi lain, seorang wanita cantik berperawakan tinggi nan langsing berjalan ke arah ruangan tempat teriakan itu bersumber. Derap langkah super berisik yang ditimbulkan sepatu stiletto-nya akhirnya berhenti. Ia menghembuskan nafas lalu mengetuk pintu di hadapannya. Sepuluh detik, duapuluh detik, tiga puluh detik, hening tidak ada jawaban. Ia mengetuk lagi dan kali ini lebih keras.

“Ye!” seseorang yang ada di dalam akhirnya merespon. 

Wanita yang bernama Hyewon itu mendorong gagang pintu. Ia masih berdiri di ambang pintu menunggu sang tuan mempersilahkannya masuk. Hyewon membetulkan posisi kaca matanya yang sedikit melorot kemudian berdeham agar diperhatikan keberadaannya.

“Tuan, ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani.” ucap Hyewon sambil menepuk pelan dokumen yang dibawanya. 

Lawan bicaranya malah asyik dengan joystick sambil memelototi LCD sebesar 35 inci. Ia bahkan mengacuhkan kata-kata sekretarisnya. Hyewon memang kerap sekali melihat bosnya terhipnotis dengan benda persegi panjang itu. Seakan sudah terbiasa, wanita berkulit pucat itu melangkah memasuki kantor yang hampir mirip timezone. Hyewon menaruh tumpukan dokumen itu di meja sang bos lalu berjalan keluar ruangan.

“Nona Kim...” panggil sang bos. Hyewon menghentikan langkahnya kemudian menoleh.

“Kapan iklannya dimulai?” tanya bosnya yang bernama Cho Kyuhyun tanpa berpaling dari layar lebarnya.

“Dua puluh menit lagi. Anda harus segera bersiap!” balas Hyewon.

Cho Kyuhyun - Wakil Direktur Cho Inc. sekaligus ilmuan muda yang menciptakan benda-benda canggih di Korea Selatan. Bakat jeniusnya diturunkan dari Ayahnya yang sudah lama meninggal. Tampan, kaya, pintar itulah deskripsi sosok Cho Kyuhyun yang membuatnya disegani banyak orang. Kini Kyuhyun dalam perjalanan ke Namsan Tower. Sebentar lagi ia akan melihat-lihat pembuatan iklan salah satu produk smartphone-nya.

Setibanya Kyuhyun dan sekretarisnya di lokasi penyutingan, pengambilan gambar baru saja dimulai. Tiba-tiba...

“CUT!!!” teriak Shindong - sang sutradara memotong di awal proses.

“Agasshi, menyingkir dari sana!” perintah Shindong sambil menuding seorang yeoja yang menghalangi model iklan. Yeoja itu terdiam seribu bahasa. Perkataan indah dari Shindong pun tidak digubrisnya. 

“Apa kau tuli?” bentak sutradara yang agak tempramental itu. Ia berdiri dari kursi lipatnya lalu bersiap-siap melangkah untuk menghabisi yeoja itu.

“Duduklah! Biar aku yang mengatasinya.” titah Kyuhyun membuat Shindong menghentikan langkahnya.

“Tapi Tuan Cho... Ini tugasku.” elak Shindong.

“Duduklah!” ulang Kyuhyun dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya. Shindong yang sudah speechless memilih menuruti perintah bosnya.

Kyuhyun menghampiri yeoja yang menjadi biang masalah pembuatan iklannya. Ia menaikkan sebelah alisnya karena heran luar biasa.

Apa yang dilakukannya? batin Kyuhyun saat melihat yeoja itu mematung di tempat.

“Ehem, Agasshi bisakah kau pergi dari sini? Pembuatan iklan ini mahal dan aku tidak ingin kau mengacaukannya.” oceh Kyuhyun dengan logat sombong. Yeoja itu merespon dengan kesunyian selama beberapa detik.

Apa dia benar-benar tuli? Kyuhyun menepuk pelan pundak yeoja itu untuk memastikan dugaannya. Tahu-tahu yeoja itu menepis tangan Kyuhyun. Ia berbalik kemudian memincingkan kedua matanya.

“Ahjussi, aku belum tuli. Jadi tidak usah banyak omong!” ucapnya kesal. 

Dengan ekspresi illfeel-nya Kyuhyun memperhatikan penampilan yeoja itu dari ujung rambut sampai kaki. Yeoja yang mengenakan pakaian mencolok itu terlihat sangat heboh dengan topi pantai dan kaca mata besar yang dikenakannya di dahi.

“Ya, apa kau bilang? Ahjussi? Aku tidak setua itu, bodoh!” bentak Kyuhyun mulai emosi.

“Jangan belagak muda, Ahjussi! Kau pelayan kan? Seharusnya melayani orang-orang haus itu!” celetuk yeoja itu sambil menunjuk kru kameramen. 

“Seenaknya saja mengataiku pelayan, hah!” emosi Kyuhyun meluap-luap. Ia mengepalkan tangannya agar tidak menampar yeoja itu.

“Masa bodoh! Dasar om-om cerewet!” umpat yeoja itu dengan penekanan. Bola matanya tak berhenti menatap Kyuhyun dengan tajam.

“Huh, mengganggu saja!” cetus yeoja itu lalu pergi.

Cih, baru kali ini aku direndahkan. Seorang yeoja pula yang melakukannya! Sialan! Kyuhyun mengatur nafas sambil mengeratkan kepalan tangannya untuk meredam amarah.

“Apa ada masalah, Tuan?” tanya Hyewon yang tiba-tiba berdiri di samping Kyuhyun.

“Tidak ada.” jawab Kyuhyun singkat. Kyuhyun kemudian berbalik.

“Shindong-ssi, sekarang bisa kau lanjutkan.” ucapnya datar.

***

Kyuhyun merebahkan badannya di sebuah sofa empuk. Ia menyandarkan kepalanya kemudian terpejam dengan nafasnya yang tidak teratur. Akhirnya sampai juga ia di apartemen setelah seharian meremukkan tulang. Lelah, letih, lesu - itu yang tergambar jelas dari wajah tampannya. Seharian ia memberi pengarahan tentang iklan itu lalu kembali ke kantor untuk menangani berkas. Tidak sampai di situ, ia masih menyiksa diri dengan tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan besok. Itu Kyuhyun lakukan agar ia punya waktu bersantai dengan game-nya.

“Huh...” Kyuhyun mendesah pelan. 

Sekarang pandangannya berkeliaran di setiap objek apartemen. Satu kata yang pas adalah berantakan. Namja berwajah dewa ini tidak punya waktu, bahkan sedetik pun untuk hal sepele seperti bersih-bersih. Tiba-tiba Kyuhyun terkejut ketika matanya menangkap tumpukan sampah yang berserakan lengkap dengan pizza basi.

Aigo, menjijikkan!

Dengan malas namja berumur dua puluh enam tahun itu bangkit untuk membuang gunungan sampah itu. Menelpon cleaning service sama sekali belum terlintas di otaknya. Ia segera menuruni lantai menggunakan lift. Memang lama sekali menunggunya mengingat Kyuhyun ada di lantai puncak.

Harusnya dari dulu aku mem-boking lantai bawah, bodohnya! umpat Kyuhyun dalam hati.

Selesai membuang sampah yang mayoritas bungkus mie instan itu, Kyuhyun berniat kembali ke apartemen. Tahu-tahu seorang wanita menarik perhatiannya. Wanita itu memegang peta di depan wajahnya sambil mondar-mandir tidak jelas.

“Kau mencari sesuatu?” tanya Kyuhyun seraya mendekati wanita itu. Wanita itu berbalik.


Astaga! perasaanku tidak enak,


Kyuhyun menelan ludah beberapa kali. Apakah benar dugaannya? Semoga salah. Wanita itu menurunkan petanya untuk melihat siapa lawan dialognya. 

“Oh, ternyata kau Ahjussi!” seru wanita itu antusias kemudian melepas kaca mata hitam yang menutupi setengah wajahnya. Dan Bingo! Tebakan Kyuhyun benar.

“Kau yeoja tadi?” mood Kyuhyun seketika menurun.

Ah, jinjja! Yeoja kutu kupret ini lagi! Kyuhyun mendengus kesal lalu melangkahkan kaki bermaksud meninggalkan yeoja tidak tahu sopan santun itu.

“Tunggu dulu!” kata yeoja itu sambil merentangkan tangannya untuk menghalangi Kyuhyun.

“Mi.. Mianhae, perkataanku tidak sopan tadi.” ujar yeoja itu menyesal.

“Aku mohon kau bisa membantuku sekarang.” lanjut yeoja itu harap-harap cemas. Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya. Ia merasa tidak yakin dengan yeoja yang mencurigakan ini.

“Tolonglah!” bujuk yeoja itu dengan matanya yang berkilat-kilat. Kyuhyun mendengus lagi.

“Waeyo?” tanya Kyuhyun akhirnya.

“Aku bingung mencari hotel tempatku menginap.” jelas yeoja itu.

“Apa nama hotelnya?” tanya Kyuhyun lagi.

“Aku lupa. Habis namanya susah sekali.” jawab yeoja itu sambil menggaruk tengkuknya.

“Kau punya nomor telponnya?” 

“Aku hanya ingat nomor kamarnya.” balas yeoja itu kikuk.

“Jadi kau mencari hotel dengan mengandalkan nomor kamar? Begitu? Daebakk!” ucap Kyuhyun meninggikan suaranya.

“Aku tidak mau membantumu! Kau kira Seoul itu sebesar lubang hidungmu? Cari orang lain saja!” omel Kyuhyun seraya mendorong bahu yeoja yang menghalangi jalannya. Kyuhyun lalu berjalan memasuki hall apartemen. Yeoja itu tiba-tiba mengejar dan menyetarakan langkah cepat Kyuhyun. 

“Ahjussi, tolonglah aku!” tanya yeoja itu masih berlari kecil.

“Shireo!” 

“Ahjussi, aku benar-benar putus asa. Kumohon!”

“Aku bukan Ahjussi.”

“Arraseo, Oppa! Sekarang sudah larut malam dan semua barangku ada di hotel. Tolonglah Oppa!” rengek yeoja itu sambil mengguncang-guncang tangan Kyuhyun.

“Sampai cicak punya belalai pun, aku tidak peduli!” Kyuhyun tetap melangkah cepat.

“Cih! Dasar Ahjussi pelit!” cetus yeoja itu sambil menghempaskan tangan Kyuhyun kemudian berjalan keluar dari hall apartemen.

Persetan dengannya! Kyuhyun memasuki lift. Ia menekan mantap angka 12. Selama menunggu lift itu sampai tujuan, Kyuhyun mengerutkan dahinya. Rupanya sesuatu sedang mengganggu akal sehat namja itu.

Aigo, apa yang aku lakukan? Kalau terjadi sesuatu pada yeoja cengeng itu pasti aku yang disalahkan. Bagaimana nanti reputasiku di tengah masyarakat? Karirku bisa HANCUR? Itu artinya harta warisan Abeoji...

“Aaahh!!!” teriak Kyuhyun sambil mengacak-acak rambutnya.

Seharusnya dari awal aku tidak terlibat dengan yeoja tengik itu! 

Ketika terdengar bunyi ‘ting’ yang menandakan pintu lift terbuka, Kyuhyun dengan seribu pikiran negatifnya, buru-buru menekan tombol satu. Ia sepertinya tidak ingin mengambil banyak resiko. Balik menemui yeoja itu atau membiarkan karirnya tandas, itulah pilihannya saat ini. Meski tubuhnya sudah remuk, apa boleh buat?

Tanpa ancang-ancang Kyuhyun langsung berlari keluar hall apartemen. Sekarang yang dijumpainya adalah jalan raya. Ia tengak-tengok mencari yeoja itu dengan ekspresi cemas. Tapi yang dicari malah hilang entah kemana.

Yeoja itu... Semoga belum jauh dari sini, 

Kakinya dengan otomatis menuntun ke sebuah taman kota di seberang jalan. Mata Kyuhyun jelalatan mencari seorang insan yang bahkan ia tidak tahu siapa namanya. Nafasnya yang tidak karuan akhirnya berubah lega setelah menemukan sosok yeoja itu. Ia menghampiri si yeoja yang tengah berjongkok sambil bermain dengan air kolam. Dengan penerangan yang agak minim alias remang-remang, yeoja itu bisa dikatakan berani sendirian.

Untungnya belum diculik atau mati, batin Kyuhyun.

“Ahjussi?” seru yeoja itu terkejut di saat jarak mereka terpaut satu meter. Rupanya gadis itu menyadari kehadiran Kyuhyun dari pantulan air kolam.

“Kau itu menyusahkan sekali!” geram Kyuhyun.

“Apa aku tadi menyuruhmu untuk mencariku?” tanya yeoja itu seraya berdiri dan berbalik menghadap Kyuhyun. Gadis itu berkacak pinggang sambil memasang mimik menantang.

“Oh, atau kau berubah pikiran?” tambah yeoja itu menaikkan kedua alisnya. Kyuhyun hanya merespon dengan hembusan nafas yang lumayan kencang.

“Aku anggap itu jawaban YA. Mau kita cari dari mana?” yeoja itu langsung menggeret tangan Kyuhyun ke depan. Namun tiba-tiba sebuah tangan kekar mencengkeram lengan yeoja itu, membuat tubuh mungilnya terhuyun ke belakang.

“Wae?” tanya yeoja itu heran.

“Aku lelah, bodoh!”

“Lalu?”

~To Be Continued~

By: Pyeon Sojung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^