Author : Pyeon Sojung (PSJ)
Title : I'm in Love with You
Genre : Fluff
Type : Doubleshot
Rating : General
Cast :
- Lee Hyukjae
- Han Yoora (OC)
Annyeonghaseyo ELF!! Hai hai.. saya bawa FF Fluff lagi nihh.. hehehe.. lagi sumringah jadi postingnya yang so sweeeet gitu ^^ seorang Eunhyuk mungkin agak jarang muncul di blog ini. jadi saya memutuskan menjadikan 'dancing machine' ini sebagai bintang.. hahahaha *gubrakk* semoga suka yaa.. Hope you guys like this story :D Happy Reading~~
“Aku rasa ini awal bagiku - mendekatimu.” – Lee Hyukjae
[Hyukjae’s POV]
“Ahh... Jebal!
Jebal!” bisikku seraya memelototi layar komputer. Tanganku tidak berhenti
mengosok-gosok karena cemas.
Yap, inilah apa yang aku lakukan ketika waktu senggang
pada siang hari. Ah, tidak, sepertinya setiap hari waktuku selalu senggang
karena statusku yang jobless dan
masih lajang. Oh ayolah, kenapa begitu menyedihkan ketika aku mengingat-ingat
itu?
Situs lovestreet.co.kr adalah website kencan buta online
yang selalu kukunjungi. Bahkan tidak ada kata absen, setiap jam, menit, detik
sampai aku tidak tahu kapan aku bosan mengeceknya. Situs ini mungkin berguna
sekali bagi remaja yang masih single, meskipun
aku sendiri tidak bisa dibilang remaja. Tapi menurutku umur 29 tahun masih
layak dibilang pria muda berkharisma dan dewasa. Sampai sekarang aku memang
belum mendapat surat cinta di profilku. Namun, aku yakin suatu saat nanti Yoora
akan mengirimnya. Tentu saja. Semoga.
Kini aku sedang stalking
profil dari Han Yoora. Ya, dia memang memiliki akunnya dan karenanya aku jadi
ikut-ikutan membuat akun ini. Demi Tuhan, sudah ada 3215 surat cinta di
profilnya dan aku tidak ragu, lima persennya adalah surat dariku. Ketentuan
dari website ini memaksaku mengirim
sebanyak-banyaknya surat untuk Han Yoora agar aku bisa pergi kencan buta
bersamanya. Aku rela menghabiskan 27 ribu won untuk membuat akun ini, asalkan
aku bisa mendapat kesempatan itu. Sekali saja.
Sebentar lagi aku akan mengetahui ‘couple of this week’ yang diposting oleh admin website ini. Aku
kembali me-refresh halaman website itu. Akhirnya, muncul juga
sebuah list nama-nama beserta
pasangannya. Jantungku berdetak tidak karuan sementara jariku terus-menerus
men-scroll mouse ke bawah.
Gotcha! Aku melihat nama Han Yoora
di sana. Mataku menerawang untuk melihat siapa pasangannya. Lalu sekejap
harapanku runtuh, hancur berkeping-keping ketika melihat pasangannya bukanlah
Lee Hyukjae melainkan Lee Donghae. Ah, siapa sebenarnya dia? Berani-beraninya
merebut kursiku. Terkutuklah! Dia pasti tidak sebagus diriku.
***
At Mouse Rabbit
04.26 PM
Dugaanku ternyata seratus persen salah. Lee Donghae,
ya, pria itu. Dia orang yang cukup keren, modis, dan kelihatannya mapan. Tapi
sayang, tidak setampan diriku sebenarnya. Laki-laki pendek berambut kecoklatan
itu sangat beruntung bisa berkencan dengan Yoora. Sedangkan aku? Aku.. Yah,
cukup sial karena minggu ini adalah doubledate
dan couple-ku digabungkan dengan couple Donghae Yoora. Sungguh ini bukan
suatu keberuntungan ketika memperhatikan mereka berkencan. Ini menyakitkan.
Aku kembali menggigiti kuku sambil memperhatikan
mereka berdua. Ingin sekali aku mendengar pembicaraan mereka. Terlihat Yoora
begitu menikmati perbincangan itu. Beberapa kali ia mengembangkan senyum
manisnya, membuatku meleleh saja.
“Hyukjae-ssi?” panggil seorang wanita di depanku, membuyarkan lamunanku.
“Oh, eum... ya?” aku memaksakan sebuah senyum
canggung.
“Kau tidak mendengar apa yang kukatakan?” ujar wanita
bernama Soonhye itu kesal. Aku baru sadar, aku mengacuhkan pasangan kencanku.
Selama Soonhye mengoceh tidak jelas, aku hanya memperhatikan Yoora yang
berjarak lima meter dari tempat dudukku.
Wanita berambut pendek itu kemudian berdiri. “Maaf Mr. Lee, aku tidak suka diacuhkan.” kata
Soohye ketus. Dia lantas pergi dan meninggalkanku sendiri. Durasi kencanku
bahkan belum sampai 2 jam dan aku tidak memberikan kesan baik bagi Soonhye.
Baiklah Hyukjae, kau gagal menaklukkan wanita. Mau bagaimana lagi? Aku
terlanjur menyukai wanita lain.
Masa bodoh dengan kencan gagal itu, Aku kembali
memperhatikan Yoora. Menunggu sampai si pria pengoceh-Lee Donghae itu pergi. Hush..
Enyah dari sana! Kumohon! Beberapa kali aku menyumpahinya. Namun, kelihatannya
doaku yang jelek ini tidak terkabul. Sial!
Beberapa menit
kemudian...
Sudah hampir satu jam
aku duduk di sini sambil mengamati dua orang itu layaknya orang bodoh. Strawberry smoothies yang setia
menemaniku ini tidak kunjung kuminum, aku hanya mengaduk-aduknya. Lalu
tiba-tiba dalam mata sipitku ini, kulihat Lee Donghae berdiri kemudian
mengucapkan sesuatu yang entahlah aku tidak mendengarnya. Semoga saja ucapan
perpisahan.
Benar saja, pria itu
akhirnya pergi. Tapi.. Apa? Dia baru saja meninggalkan Yoora? Pria macam apa
dia? Kalau aku jadi dia, walau satu detikpun aku tidak akan meninggalkan gadis
jelita itu sendirian. Hey, tunggu dulu, aku seharusnya senang bukan? Ini
kesempatanku mendekati Yoora.
Tapi bagaimana caranya?
Aku berpikir keras
menyusun kata-kata yang pas untuk Yoora. Gugup, grogi, tidak percaya diri,
hal-hal itu seketika membuat otakku tidak bisa mengingat kata-kata romantis
yang sudah lama aku pelajari. Eotteohke?
“Baiklah Hyukjae, calm down!” ucapku menenangkan diri. Aku
menghirup napas sedalam-dalamnya. Satu hal yang kupikirkan, akhirnya hari ini
tiba juga setelah penantianku yang panjang. Kuusap rambutku agar terlihat rapi
di depannya. Lalu dengan keberanian yang sudah terkumpul, aku melangkah percaya
diri menuju ke meja Yoora. Wanita itu menoleh, menyadari keberadaanku.
“Annyeonghaseyo,
Yoora-ssi. Kau masih mengingatku?”
sapaku dengan senyum berbinar. Ia hanya tersenyum manis seraya membungkuk
kecil. Yah, terlihat canggung memang.
“Blondy Boy yang tinggal di sebelahku bukan?” katanya dengan suara
lembut. Apa? Dia baru saja memanggilku Blondy
Boy? Wajahku memerah sekarang. Sungguh, baru kali ini aku mendapat julukan
sebagus itu.
“Dan namamu...”
“Hyukjae. Lee
Hyukjae.” potongku cepat. Wanita itu tertawa kecil memamerkan giginya yang
rapi.
“Boleh aku duduk di
sini?” tanyaku sambil menunjuk kursi di depan Yoora. Ia merespon dengan
anggukan. Aku lantas duduk di kursi itu. Wajahku kini sejajar dengannya. Aku
bisa menatap wajah sempurna itu dengan jarak sedekat ini. Sungguh dia sangat
cantik. Melebihi dewi dari khayangan. Aku membeku sekarang, mataku tidak
berhenti terpaku padanya.
“Jadi, bagaimana
kencanmu?” tanyanya di tengah suasana canggung ini.
“Oh, emm.. Yah, cukup
berkesan.” jawabku sembari menggaruk tengkukku yang tidak gatal.
“Bagaimana
denganmu?”
“Ah, sepertinya Lee
Donghae-ssi bukan pria yang
menyenangkan.” akunya sedikit kecewa. “Aku tidak terlalu suka dengan pria yang
kaku dan serius.”
“Geurayo?”
Wanita itu mengangguk
lantas mengambil cangkir berisi cappucino-nya.
Ia kemudian meresapnya. Terlihat bibir atasnya menyisakan krim dari kopi itu.
“Eum.. Yoora-ssi?” panggilku kikuk.
“Ne?” balas wanita itu. Kenapa dia tidak menyadari ada sesuatu di
bibirnya? Tidak mungkin di hari pertamaku dengan Yoora, aku mencium bibirnya
untuk menghapus krim itu bukan? Hentikan pikiran aneh itu! Aigo, aku benar-benar kehilangan akal sehat sekarang.
Aku merogoh sesuatu
di saku jaketku. Sapu tangan adalah ide yang bagus. Aku mengulurkan sapu tangan
bermotif anak ayam itu padanya.
“Kau memerlukan ini.”
Yoora mengambil sapu tangan itu dengan ekspresi bingung. Rupanya ia belum paham
dengan perkataanku.
“Eh, itu.. Bibirmu.”
kataku seraya menunjuk bibirku sendiri.
“Ah, ne.” Yoora tersenyum malu kemudian
mengusap bibirnya dengan sapu tangan yang kuberikan.
“Gomawo.” ujarnya pelan tanpa menghapus senyumnya. Beberapa detik
kami terdiam. Suasana yang kubenci kembali datang. Awkward.
“Jeogi, Hyukjae-ssi?”
lagi-lagi Yoora yang membuka pembicaraan.
“Sebenarnya aku sudah
lama memperhatikanmu.”
“Ne?” gumamku. Aku tidak mengerti maksud Yoora.
“Aku selalu melihatmu
di pagi hari. Di halaman itu.”
Aku terdiam. Aku
hanya ingin mendengarkan perkataannya. Selama ini ternyata dia selalu
melihatku? Aigo, apa aku bermimpi
sekarang?
“Kau orang yang
menyenangkan, Hyukjae-ssi.”
Ia terdiam sejenak
lalu melanjutkan kata-katanya. “Jadi, kapan kita akan bertemu lagi? Maksudku,
bertemu seperti ini. Eumm.. entahlah, aku tidak tahu bagaimana mengatakannya-”
Tuhan, apa aku
bermimpi sekarang? Bangun Lee Hyukjae! Aku mencubit tangan kiriku.
“Aku... senang
bertemu denganmu. Kita bisa bertemu lagi bukan?”
Ini benar-benar bukan
mimpi. Sungguh aku baru saja mendengar kalimat indah itu. Jantungku berpacu
kencang diiringi wajahku yang tidak bisa menyembunyikan semburat merah.
Senyumku mengembang, aku menatapnya sambil salah tingkah.
“Tentu saja, Yoora-ssi. Kita akan bertemu setiap saat.” bibir
peach pink itu tersenyum manis. Ya,
aku menjadi pria beruntung sekarang. Aku baru menginjak garis start. Satu langkah mendekatimu.
~Kkeut~ (END)
By : PSJselesaiii... yeee.. maaf ya sepertinya saya engga buat sequel untuk FF ini.. dah cukup Happy Ending kan ya? *dibakar rame2* intinya, semoga readers suka ya sama FF absurd bin ancur ini.. haha~ don’t forget your comment ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^