Author : Pyeon Sojung (PSJ)
Title : I'm in Love with You
Genre : Fluff
Type : Drabble, Doubleshot
Rating : General
Cast :
- Lee Hyukjae
- Han Yoora (OC)
Annyeonghaseyo ELF!! Hai hai.. saya bawa FF Fluff lagi nihh.. hehehe.. lagi sumringah jadi postingnya yang so sweeeet gitu ^^ seorang Eunhyuk mungkin agak jarang muncul di blog ini. jadi saya memutuskan menjadikan 'dancing machine' ini sebagai bintang.. hahahaha *gubrakk* semoga suka yaa.. Hope you guys like this story :D Happy Reading~~
“Aku hanya tidak mau melewatkan momen ini.” – Lee Hyukjae
[Hyukjae’s POV]
Tinggal sebentar lagi. Tinggal beberapa menit lagi.
Astaga, aku tidak pernah sesemangat ini. Kugigit bibir bawahku, mataku tidak
berhenti memperhatikan dia dari teropong. Mungkin bila seseorang ada yang
melihatku, ia pasti berpikir aku adalah lelaki mesum hidung belang kelas kakap
yang hobinya menguntit wanita. Tapi, hey! Aku tidak serendah itu! Aku hanya
tertarik padanya. Cukup jelas bukan? Seorang pengangguran bernama Lee Hyukjae
sedang jatuh cinta.
Aku mulai berhitung mundur. Tiga, dua, satu! Secepat
kilat aku berlari keluar kamarku. Aku yakin dia akan keluar dari kamarnya
sebentar lagi. Perhitunganku tidak pernah salah. Ya, seratus persen tidak
melenceng karena aku memang sering melakukan ini. Berdiri demi melihat wajahnya
setiap pagi. Ahh, sungguh bodoh bukan? Terlebih lagi aku tidak menyapanya.
Bukannya tidak mau, tapi keberanianku tidak cukup untuk melakukan itu.
Buru-buru aku menuruni anak tangga sial ini. Satu hal
yang tidak aku sukai adalah flatku berada di lantai atas. Itu artinya, aku
tidak leluasa keluar masuk flat. Yah, terkadang sangat menjengkelkan bila harus
berurusan dengan tangga. Tapi, aku sangat beruntung karena flatku sejajar
dengan apartemennya. Aku bisa melihatnya setiap hari. Bukankah ini takdir yang
baik? Setidaknya Tuhan masih menyayangiku.
Akhirnya aku sampai di halaman depan. Halaman ini
sempit. Hanya ada beberapa jemuran yang terpampang. Tanaman pun tidak banyak,
hanya rumput alang-alang yang tumbuh liar. Pemilik flat ini mungkin terlalu
malas menanam bunga atau sekedar memperindah halaman jelek ini.
Cklek!
Tiba-tiba suara pintu itu menarik perhatianku. Hanya
beberapa detik lagi sebelum wanita itu keluar. Bagus, sekarang aku panik. Aku
harus mencari sesuatu. Ya, sesuatu untuk menyibukkan diriku. Tidak lucu bila
aku berdiri di sana sambil berkata ’Annyeong,
Yoora-ssi, apa tidurmu nyenyak?’ Ah,
itu bukan gayaku! Lagipula aku belum tentu berani mengatakan itu. Akhirnya aku
menemukan keran dan selang butut yang untungnya masih berfungsi. Aku menyalakan
keran itu lalu berpura-pura sedang menyiram halaman. Sungguh ini konyol.
Mungkin orang-orang menganggapku gila karena menyirami rumput liar ini.
Pandanganku kemudian berpindah, melihat wanita cantik
itu. Ia berjalan keluar dengan anggunnya. Gerakannya perlahan, seperti slow motion. Rambutnya tergerai panjang.
Matanya berseri-seri menatap langit, tersenyum pada matahari. Deretan giginya
yang putih, lesung pipinya yang ikut menghiasi, hidung mancungnya, kulit putih
susunya, semua hal tentangnya membuatku membeku. Aku tidak berhenti terpana
menatapnya sampai aku tidak sadar dengan selang yang kupengang. Ah biarlah! Aku
tidak peduli selang itu tengah mengarah ke mana.
Wajah sempurna itu menoleh ke arahku. Demi gigi emas Harabeoji! Wajahku harus dibuang ke mana?
Aku gelagapan, aku mulai salah tingkah lagi. Benar-benar dahsyat pengaruh
wanita itu dengan pacuan jantungku. Ekspresi Yoora tahu-tahu berubah yang
semula tersenyum menjadi terkejut. Ah ada apa ini? Dia terkejut melihatku? Tapi
tunggu, dia tidak melihat wajahku. Lalu aku mengikuti arah pandangnya.
Surprise! Aku mendapati diriku tengah
menyirami jemuran Ahjumma pemilik flatku.
Satu bonus lagi, ada sang empunya yang menatapku tidak suka. Ia berkacak
pinggang dan dari wajahnya sudah kutebak ia sedang menyiapkan semburan umpatan
untukku. Sejurus kemudian, Ahjumma
itu mengoceh cepat sambil memukul-mukul lengan dan dadaku. Sebenarnya tidak
sakit, tapi wajah Ahjumma itu
mengerikan sekali. Aku hanya bisa pasrah sekarang. Mataku melirik Yoora yang
ternyata masih belum kabur dari sana. Ia tertawa. Hei, apa aku tidak salah
lihat? Ia kini tertawa meskipun tidak sampai terbahak-bahak.
Yoora-ssi,
aku senang sekali. Kenapa hanya melihatmu tertawa, jantungku bisa meledak-ledak
seperti ini?
Mungkin gigiku sudah kering karena tidak berhenti
tersenyum lebar. Aku tidak peduli dengan Ahjumma
yang tengah memukuliku ini. Aku hanya tidak ingin berkedip menatapnya.
Sedetikpun, aku tidak mau melewatkan momen ini. Dunia ini seolah hanya ada kami
berdua. Ketika ia menatapku sambil tertawa seperti ini, entahlah, aku rasa dia
memang diciptakan untukku. Dunia ini hanya ada Lee Hyukjae dan Han Yoora. Itu
saja.
Hei, tunggu dulu, apa aku mulai berhalusinasi lagi?
~TBC~
What do you think? Kind of weird thing i guess. Hahahaha~~ rencananya sih saya mau ngelanjutin ceritanya.. jadi kemungkinan ada sequelnya..*winkwink* doain ya moga2 cepet publish.. see ya!!! :)) comment if you dare!!!*lahh?* >,<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^