Title : 항상기다릴게 (Always Waiting For You)
Genre : FluffType : Ficlet
Rating : General
Cast :
- Choi Siwon
- Kang Nami (OC)
Annyeonghaseyo ELF! di Happy Sunday ini, admin membawa FF yang *semoga* bisa menghibur kalian semua.. Happy reading my beloved reader!~ Jangan lupa komennya yaa :D
18 Oktober 2013
Pemandangan terlihat
begitu indah ketika aku meninggalkan Seoul. Kota padat yang penuh gedung
pencakar langit itu terganti dengan hamparan ladang dan pepohonan yang mulai
menguning. Mungkin beberapa kilometer lagi kereta ini akan sampai di
Gyeongbuk-tujuanku.
Semilir angin menerpa
wajahku yang tidak bosan-bosannya menengok ke kaca jendela. Aku memang menanti
perjalanan ini setelah sekian lama aku berpisah dengan teman kecilku. Aku
memperhatikan foto hitam putih yang sedari tadi ku genggam. Dalam foto itu aku
masih berumur 10 tahun dan di sampingku terlihat anak perempuan yang tersenyum
lebar. Kurasa sekarang anak perempuan itu sudah menjadi gadis yang cantik.
“Nugu?” tiba-tiba Heechul Hyung-pria
di sampingku bertanya.
“Teman.” jawabku
singkat.
“Bukan yeojachingu-mu?”
Aku hanya melemparkan
senyuman sementara sunbae-ku ini
terkekeh.
“Semoga kencanmu
menyenangkan.” ujarnya. Aku tersenyum lagi. Kali ini mataku memperhatikan
secarik kertas yang terlipat berkali-kali hingga bentuknya kusut. Surat yang dikirim
gadis itu.
Annyeong,
Sunbaenim!
Bagaimana
kabarmu? Semoga kau selalu sehat di sana. Apa kau masih sibuk? ...
Aku sedikit risih saat
ia memanggilku Sunbaenim. Yah, itu
memang tidak salah karena aku satu tahun lebih tua darinya.
...Suatu
saat berkunjunglah ke Gyeongbuk! Aku memetik beberapa apel di sini. Sayangnya
menjelang musim gugur pohon apel tidak banyak berbuah. Tapi tenang saja, aku
menyimpan satu untukmu...
Kereta mulai
memperlambat lajunya. Seorang pramugari kereta itu menginformasikan bahwa
kereta sebentar lagi akan berhenti di stasiun Gyeongbuk. Aku bergegas
memasukkan barang-barangku di tas. Heechul Hyung
berdiri lalu mempersilahkan ku lewat.
“Good luck!” ujarnya seraya menepuk-nepuk bahuku pelan.
Aku mengangguk kemudian
melanjutkan langkahku ke pintu kereta. Begitu kereta itu berhenti, aku berjalan
2 langkah ke depan. Mataku langsung tertuju pada papan besar bertulis ‘Selamat
Datang di Gyeongbuk’. Aku tersenyum miring. Sudah 8 tahun sejak terakhir kali
aku melihat papan besar itu. Waktu yang cukup lama tapi papan itu sama sekali
belum berubah.
...Sunbaenim, kau masih ingat waktu terakhir
kali melihatku? Apa kau masih mengingat wajahku? Aku yakin kau pasti mudah
mengenaliku karena aku tidak banyak berubah...
Aku berjalan ke dalam
stasiun. Gyeongbuk memang tidak terlalu ramai, jadi yang terlihat hanya
beberapa orang yang duduk di peron atau sekedar berlalu lalang. Aku
memperhatikan setiap orang yang ada di stasiun ini. Entah kenapa dari tadi
mataku memperhatikan deretan bangku di seberang.
Deretan bangku itu
kosong, hanya ada satu orang yang duduk di sana. Aku menyipitkan mata ke arah
orang itu. Ia menundukkan kepalanya sambil menghentakkan kakinya pelan.
Kebiasaan itu? Mungkinkah dia? Kakiku melangkah mendekat sementara mataku tetap
terpaku. Akhirnya aku berdiri di depannya. Gadis di depanku ini berhenti
menghentak-hentakkan kakinya. Perlahan ia mendongakkan kepalanya membuat bekas
luka di pipi kirinya terlihat jelas. Ia menatap mataku agak lama lalu ia
mengerutkan alisnya. Ia mungkin belum mengenaliku.
“Sudah menunggu lama?”
tanyaku. Ya, dia adalah teman kecilku, Kang Nami.
“Nugu..seyo?” wajahnya
masih sama. Bingung. Aku tersenyum kecil saat melihat ekspresinya.
“Kau tidak mengenaliku?
Sungguh jahat.” kataku sambil membungkuk, menatapnya intens.
Perlahan gadis itu berdiri. Matanya tidak berkedip menatapku. Lalu matanya yang berkaca-kaca menelusuri tiap sudut wajahku. Sepertinya Nami sudah mengenaliku karena ia membulatkan matanya lebar. Tanpa aba-aba, ia langsung memelukku. Tangannya merangkul leherku sehingga membuatnya sedikit berjinjit.
“Bogosipta.”
ucapnya lirih. Aku tersenyum. Tanganku meraih pinggangnya, mempersempit jarak
di antara kami.
“Hei, bagaimana kalau aku
ini orang asing?” bisikku.
“Aniya.. Aku sudah tahu.” gadis itu melepas pelukan eratnya. Kedua
tanganku kini berada di kedua telinganya, membuat matanya lurus menatapku. Aku
bisa merasakan betapa gugupnya gadis itu sekarang.
“Saranghae.” ucapku. Ia terdiam, mungkin terlalu kaget mendengar
perkataanku. Tidak terasa cairan bening keluar menuruni pipinya. Bibirnya
tersenyum walau agak bergetar.
“Nado Saranghae.” gadis itu kembali memelukku. Kali ini pelukannya
lebih erat.
“Maaf membuatmu
menunggu terlalu lama, Nami-ya.”
...yang
harus kau tahu, aku tidak bisa melupakanmu. Aku akan menunggumu di sini. Entah
itu satu tahun, tiga tahun, sepuluh tahun, aku masih menunggu. Choi Siwon-ssi...
Saranghae
“Aku
sudah di sini, Nami-ya. Aku tidak akan meninggalkanmu.”
*kkeut*
Gimana? Gimana? Bagus engga? hehehehehe... Sebetulnya udah lama sih admin nulis FF ini, tapi baru dipublish hari ini.. hhaha~ komen juseyo! *terbang*(?)By : PSJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^