My Paradise Girl [Part 4]


Title     : My Paradise Girl
Genre  : Romance, A little bit comedy
Type    : Series
Rating  : PG-13
Cast    :
- Cho Kyuhyun
- Hwang Jooeun (OC)
- Kim Hyewon (OC) 
Previous part  : | Part 1 | Part 2 | Part 3 |
Happy Reading, My beloved readers ^^~



“Kita sudah memutari kompleks ini dua puluh tiga kali! Dan kau tidak lihat kakiku ini hampir patah?” eluh Kyuhyun.

Pria jangkung itu terlihat lelah berjalan mengekori Jooeun. Sementara itu, gadis di depannya masih kebingungan membaca peta di tangannya. Entah apa yang menghinggapi pikiran Kyuhyun hingga ia bersedia menderita demi menolong gadis itu.

“Sebentar lagi kita akan menemukannya.” ujar Jooeun tanpa membalikkan badannya.

“Dari 7 jam yang lalu, setiap 10 menit, kau selalu bilang itu.”
Gadis itu tiba-tiba menghentikan langkahnya, membuat Kyuhyun yang di belakangnya ikut berhenti.

“Kyuhyun-ssi, sepertinya sebentar lagi hujan.” kata Jooeun memandang ke arah langit seraya menghirup oksigen dalam-dalam.

“Ck. Kau mengalihkan pembicaraan. Lagipula bagaimana kau tahu? Langitnya cerah, lihat!”

“Kau mau taruhan?”

“Tidak, terima kasih!”

“Kau tidak penasaran kenapa aku bisa tahu?”

“Aku tidak mau tahu.”

Jooeun mengerucutkan bibirnya. Kemudian tiba-tiba bulir hujan mulai turun dan langit seketika mulai gelap.

“See?” kata Jooeun percaya diri.

Kyuhyun hanya bisa menatap ngeri. Ia tidak menyangka gadis di depannya ini berbakat menjadi dukun. Semakin lama bulir-bulir itu semakin banyak hingga mengguyur deras.
Kyuhyun segera berlari ke tepi sebuah kedai untuk berlindung dari hujan. Tapi yeoja yang tadi di depannya malah diam di tempat seakan menikmati guyuran air itu.

“Ishh...” Kyuhyun langsung melepas mantelnya lalu ia alih fungsikan sebagai payung. Namja itu berlari menghampiri Jooeun. Ketika Kyuhyun sampai tepat disamping Jooeun, gadis itu malah memandangnya tanpa berkedip.

“Ya! Michyeosseo? Kenapa kau malah berdiri di sini, hah?” omel Kyuhyun. Ia lalu menarik bahu Jooeun mendekat ke tubuhnya agar mantelnya cukup melindungi mereka berdua. Kemudian namja itu menggiring Jooeun ke tepi kedai tadi.

Tubuh Jooeun nampak setengah basah. Namun, gadis itu tidak merasa kedinginan. Kyuhyun melepas jasnya lalu memakaikannya di tubuh Jooeun. Wajah namja itu belum berubah, ia masih memasang mimik cemas bercampur sebal.

“Apa yang kau pikirkan, bodoh?” Kyuhyun memulai kalimatnya.

“Berdiri di sana? Ingin cari mati?”

“Kyuhyun-ssi...” Jooeun mulai bersuara.

“Bisa tidak satu detik saja tidak berbuat yang aneh-aneh?”

“Kyuhyun-ssi...”

“Bisa tidak kau berhenti menyusahkanku?”

“Ahjussi!” seru Jooeun dengan suara agak tinggi.

“Bisa tidak kau memberiku waktu untuk menjawab?” ucap Jooeun sambil menghembuskan nafasnya.

“Aku hanya basah sedikit tapi kenapa kau sebegitunya mengomeliku?” balas Jooeun.

“Ish... Ahjussi cerewet!” ejek Jooeun. Kyuhyun tidak menjawab. Ia terlalu sibuk merangkai kalimat di kepalanya. Jooeun ada benarnya. Kenapa bisa-bisanya ia melakukan tindakan sekonyol itu.

“Ahhh... Aku lapar!” perkataan Jooeun barusan membuyarkan pikiran Kyuhyun.

Wajah gadis itu menempel di kaca kedai makanan siap saji, memperhatikan orang-orang yang asyik makan. Berpasang-pasang mata terlihat risih dengan tingkah Jooeun. Kyuhyun melihat Jooeun dan isi kedai itu bergantian. Ia mendengus pelan.

“Kajja!” seru Kyuhyun seraya menarik lengan Jooeun.

“Mau ke mana?”

***
Jooeun hanya bisa melongo memperhatikan tempat yang Kyuhyun sebut ‘kedai’. Kini dua orang itu duduk berhadapan di suatu restoran yang bisa dibilang sangat mewah.

“Kau yakin kita makan di sini?” Jooeun angkat bicara.

“Hm.”

Seorang pelayan menghampiri meja mereka sambil membawa buku menu. Pelayan itu lalu menaruhnya di hadapan mereka. Tanpa pikir panjang, Jooeun membolak-balik buku menu itu. Matanya membelalak lebar. Ia menelan ludah sambil memperhatikan Kyuhyun.

“Wae?” tanya Kyuhyun.

“Bagaimana kalau kita cari tempat lain?”

“Shireo, Aku suka di sini.”

“Tapi...”

“Pesan semua yang ada di menu!” serobot Kyuhyun.

“Ye.” pelayan itu membungkuk lalu berlalu.

“Kau gila?” Jooeun masih memasang ekspresi sama. Kyuhyun menempelkan telunjuknya di bibir-kode untuk menyuruh Jooeun diam. Gadis itu tidak lantas tinggal diam, ia merogoh sakunya berusaha mendapatkan sepeser uang.

Belum sampai sepuluh menit, pelayan itu kembali lagi dengan membawa banyak hidangan. Dengan sekejap, satu meja penuh makanan terhidang di hadapan mereka. Kyuhyun mengambil sebotol wine lalu menuangkannya ke gelas Jooeun lalu ke miliknya.

“Makanlah!” perintah Kyuhyun.

“Ini semua... Berapa harganya?”

“Apa itu penting? Tadi kau bilang lapar kan?”

“Katakan berapa ini semua!”

“Kau mau membayarnya? Baiklah kalau begitu.”

“Aku bayar setengahnya.” ujar Jooeun sambil menaruh lembaran uang 10 ribu won.

“Semuanya 8 juta won.”

“Sepertinya itu tidak cukup.” lanjut Kyuhyun.

“8 juta won hanya untuk makan malam?” Jooeun masih tidak percaya.

“Hm.”

“Aku tidak jadi lapar.”

“Lalu siapa yang akan makan ini?”

“Tidak usah keras kepala! Makan ya makan saja!” tambah Kyuhyun sambil menaruh sumpit di tangan Jooeun. Gadis itu diam beberapa saat. Ia memperhatikan pria di depannya yang kini makan dengan lahap.

“Aku terlalu banyak merepotkanmu ya?” Jooeun akhirnya mengajak bicara. Kyuhyun tidak menjawab. Mulutnya masih terlalu sibuk mengunyah.

“Biar ku jelaskan. Aku ini punya ingatan yang pendek. Kau pasti bingung dengan kejadian tadi kan?”

“Kau bicara apa? Aku tidak mengerti.” kata Kyuhyun malas.

“Ingatanku pendek. Jadi aku sering kali lupa sesuatu.”

Kyuhyun mengangguk. “Lalu?”

“Yang aku herankan, kenapa aku bisa mengingatmu? Padahal aku sering lupa nama orang tuaku sendiri.”

“Aku boleh tanya sesuatu?”

Gadis itu merespon dengan anggukan.

“Kau masih ingat kenapa kau bisa ada di Seoul?”

Gadis itu kemudian merogoh sakunya. Ia mengambil lipatan amplop lalu membukanya.

“Aku mencari eonni-ku. Kau pernah mendengar nama ini?” Jooeun mendekatkan amplop kecil bertuliskan nama itu ke arah Kyuhyun.

“Hwang Ji Suk? Aku belum pernah mendengarnya.”

“Geurae?” Jooeun memasang tampang putus asa.

“Kenapa kau mencari kakakmu?”

“Eomma-ku sakit parah. Dia selalu mengigau nama kakakku. Aku yakin dia pasti merindukannya.”

“Jadi kau mau membawa kakakmu pulang?”

“Tentu saja! Aku tidak tahan melihat Eomma-ku.”

“Lalu bagaimana caramu mencarinya?”

Gadis itu mendengus pelan. “Molla.”

“Oh ya!” seru Jooeun tiba-tiba. Yeoja itu buru-buru membuka isi amplop itu. Di dalamnya ada sebuah foto anak perempuan berambut hitam lurus.

“Nugu?” tanya Kyuhyun.

“Eonni-ku. Di foto ini umurnya 6 tahun.”

“Tolong simpan ini! Siapa tahu kau menemukannya.” lanjut Jooeun.


***
“Aigo, rasanya seperti burung-burung terbang di kepalaku.” ujar Jooeun seraya terkikik pelan.

“Ahjussi, kau mau membawaku ke mana lagi?” tambahnya dengan nada loyo.

Kyuhyun tidak menjawab. Ia terlalu lelah menanggapi gadis mabuk yang sekarang ia gendong di punggung. Cukup dengan satu tegukan wine, minuman itu ampuh membuat Jooeun tepar. Tinggal beberapa meter lagi ia mencapai mobil sport hitamnya. Kyuhyun berjalan agak cepat bukan karena keberatan menggendong gadis itu, melainkan ia muak dengan ocehan Jooeun yang melantur ke mana-mana.

Grep... Akhirnya Kyuhyun meraih pintu mobil dan membukanya, meskipun butuh perjuangan.

“Jeogiyo!” tiba-tiba ada suara wanita paruh baya yang memanggilnya. Kyuhyun menoleh ke asal suara itu.

“Ye?” responnya dengan wajah bingung. Wanita itu berlari kecil mendekat. Air mukanya begitu gelisah.

“Jooeun-ah?” Ahjumma itu melirik Jooeun yang kini memejamkan matanya.
Kyuhyun memandang Ahjumma itu dan Jooeun bergantian. “Apa anda kenal dengannya?”

“Aku ini bibinya. Aigo, bocah ini membuatku cemas saja! Aku hampir gila mencarinya!” jelas Ahjumma itu mengelus dadanya.

“Tuan ini siapa? Kenapa Jooeun bisa bersama anda?” lanjutnya penuh selidik.

“Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya membantu gadis ini yang kebingungan mencari tempat tinggalnya.”

“Aigo, dia banyak menyusahkanmu. Jeongmal mianhae, Ahjussi!”

Aish, jinjja! Ahjussi lagi?Ya!! Apa aku setua itu?

“Dia tidak bisa menemukan alamat bibinya, lalu dia malah menginap di hotel. Aish, dia bahkan lupa membawa ponsel!” gumam sang Ahjumma.

“Ahjumma yakin dia menginap di hotel?”

“Ya, Dia menggunakan identitasku karena dia tidak bisa membayar sewa kamarnya.”

“Pantas saja!”

“Ye?”

“Animnida.”

“Geureom... Ahjussi, gomapseumnida! Aku akan membawa Jooeun pulang. Maaf sudah menyusahkan anda.” Ahjumma itu membungkuk berkali-kali. Ia lalu merangkul Jooeun yang sudah setengah tertidur itu. Mereka berjalan meninggalkan Kyuhyun.

“Jeogiyo!” panggil Kyuhyun tiba-tiba. Ahjumma itu menoleh ke belakang.

“Omong-omong, umur saya masih 26 tahun.” ujar Kyuhyun.

“Ne?” kata Ahjumma itu karena tidak mendengar ucapan Kyuhyun.

“Aniyo, Lupakan saja Ahjumma!”


~To Be Continued~

Hellooo... akhirnya dah part 4 setelah sekian lama ini.. gimana tuh FF? nambah gaje kaaann? wkwkkw... Yah karena saking sarap authornya, FFnya jd ancur gini.. ckck
Aduh maap sekali ya readers, saya jd semakin sibuk akhir-akhir ini*plakk* yah jd mungkin FFnya dipublish telat-telat gini. Tapi yg bikin penasaran, ada yang baca FF absurd ini ga ya?? kayanya saking gajenya jadi ogah baca.. wkwkkwk.. Itu aja sih cuap-cuap dari author :) eh ngomong2 kyu mau ultah ni yee~ rencananya sih mau admin mau buat special episode di donghae's weekend :D doain ya biar kesampean.. Salam Cihuy..
RCL klo sempet yaa ^^~ 

By: Pyeon Sojung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^