You Are My Shining Star [Part 11]



Genre  : Romance, A little bit comedy
Type   : Continued, Novel-lengthFic, SongFic
Rating : PG-13 (+13)
Cast :
· Ryeowook (SJ)
· Sooyoung (SNSD)
· Taeyeon (SNSD)
· Heechul (SJ)
· Jessica (SNSD)
· Yesung (SJ)
· Other Character

"Annyeonghaseyo, ELF! mimin dengan bangga mempersembahkan Fanfict Romance jreng... jreng... jreng... FF ini hasil kerja sendiri dan bukan hasil PLAGIAT sekali lagi BUKAN HASIL PLAGIAT (sengaja di bold, underline, italic untuk memperjelas keaslian). Comment please kalo ada pendapat, saran, kritikan, typo atau apalah. Don't be silent reader! Dan satu lagi jangan di Bashing ya! bashing itu buang-buang tenaga! Satu lagi boleh yaa..*min, kapan mulainya?* Jangan mem-PLAGIAT karya seni semua postingan blog ini yaa.. Satu lagi yah *bunuh mimin bawel* bercanda! Langsung saja cekidot! Enjoy~"


“Hah??” teriak Sooyoung seraya bangkit lalu berlari ke depan untuk memeriksa kotak pos. Beberapa menit kemudian Sooyoung kembali dengan membawa sekarung surat yang beratnya mencapai sepuluh kilogram.

“Woppa mengirim semua ini selama empat puluh hari?” tanya Sooyoung tidak percaya sambil membongkar amplop surat satu per satu.

“Ne, tentu saja dong!” jawab Ryeowook santai.

“Mianhae Woppa, aku jahat sekali ya? Lagipula Woppa aneh sih!” seru Sooyoung masih sibuk membuka amplop.

“Lhoh, kok aneh?” protes Ryeowook.

“Aish, Jaman modern seperti ini masih sempatnya pakai surat! Woppa tidak tahu fungsinya ponsel atau e-mail ya? Kapan-kapan aku ajari deh!” ejek Sooyoung.

“Itu karena aku tidak tahu nomor ponselmu apalagi e-mailmu. Lagipula aku tidak gagap teknologi tahu!” seru Ryeowook tidak terima.

“Woppa tidak tahu nomor ponselku? Mari bertukar nomor!” ajak Sooyoung sambil mengeluarkan ponsel dari saku jeansnya. Mereka akhirnya saling bertukar nomor ponsel. Hahaha... Nomormu ku dapatkan juga! Batin Sooyoung dengan wajah licik seperti biasa.

“Ah, ya! Ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu, Woppa!” kata Sooyoung dengan intonasi menjengkelkan.

“Apa lagi?” tanya Ryeowook menghela napas karena mulai bosan.

“Woppa pernah membuka diaryku?” tanya Sooyoung penuh selidik.

“Mengapa kau asal menuduh begitu?” tanya Ryeowook dengan nada munafik.

“Aneh saja. Woppa tahu dari mana kelemahanku ketika makan coklat? Lalu tadi sewaktu Woppa menang makan kue. Woppa bilang seri, satu sama. Itu kan isi dari diaryku!” jawab Sooyoung sukses membuat Ryeowook speechless.

“Ah, hanya mengintip sedikit! Tidak apa-apa kan?” ucap Ryeowook mencari alasan.

“Dugaanku benar kan! Sudahlah, tidak ada gunanya marah dengan Woppa! Aku pasti kalah debat. Kalau tadi Woppa menantangku makan makanan berat pasti aku yang menang! Kenapa harus coklat?” keluh Sooyoung lalu menulis sesuatu dalam diarinya dengan posisi terbaring.

Minggu, 10 Februari 2013
Aku kalah! Kalah! KALAH! Gara-gara coklat menyebalkan itu! Sekarang diary ini bukan privasi lagi karena sudah ada yang membobolnya. Siapa lagi
kalau bukan KIM RYEOWOOK??? Ah, tapi hari ultah ini spesial sekali. Aku harus menyontreng impossible things nomor tiga. Eating Contest bersama orang spesial terselesaikan!!

Kali ini Sooyoung membiarkan Ryeowook melihat tulisan yang ia buat. Walau berat hati tapi... Ya sudahlah! Untuk suami tercinta apapun boleh! Batinnya sambil memperhatikan Ryeowook yang dari tadi mencuri-curi pandang demi melihat tulisannya.

“Youngie, aku ingin menanyakan sesuatu.” kata Ryeowook dengan wajah mistisnya.

“Mwo?” tanya Sooyoung sambil menutup buku diarynya.

“Kau kemanakan syal kesayanganku?” bisik Ryeowook seraya menyipitkan mata curiga.

“Hehe... Woppa benar-benar mau mengambilnya kembali?” kata Sooyoung harap-harap cemas.

“Ne, mana? berikan padaku!” perintah Ryeowook sambil menyodorkan tangan kanan lalu menggerakkan jari telunjuknya. 

“Umm... Errr... Woppa, ceritakan sesuatu tentangmu dong! Sewaktu kecil kau seperti apa?” tanya Sooyoung mengalihkan pembicaraan sambil berpura-pura tidak mendengar.

“Kau percaya tidak kalau dulu sewaktu masih sekolah dasar aku gendut? Berkat diet ketat, aku jadi kurus seperti sekarang. Tapi pipiku kok tetap tembam ya? Da.. Da.. Da.. Bla... Bla... Bla!” Ryeowook mengoceh seperti kereta express sementara Sooyoung kelihatannya tidak mendengarkan karena ia tengah membaca surat dari Ryeowook satu per satu. Namun Ryeowook tidak merasa diacuhkan jadi ia lanjutkan kisahnya yang tidak penting selama yang ia bisa.

“Nah, sekarang giliran kau yang bercerita!” perintah Ryeowook masih menatap langit.

“...” Sooyoung bergeming.

“Youngie?” panggil Ryeowook lagi-lagi masih menatap langit.

“...” Sooyoung diam seribu bahasa.

“Ya, kau..!!” seru Ryeowook sambil menengok lawan bicaranya yang sudah terbuai mimpi.

“Sleep again?” kata Ryeowook menghela napas panjang.

“Kau tahu? Aku rindu wajah tidur itu! Sepertinya aku berbakat membuat orang cepat tertidur!” kata Ryeowook yang sudah pasti mustahil dijawab Sooyoung.

“Oh, iya! Aku belum sempat menyelesaikan lagu shining star itu ya?” kata Ryeowook seraya mendekatkan mulutnya ke telinga Sooyoung.

~ Hangsang hamkke halgeora (Kita akan selalu bersama)... Till the end of time (Sampai waktu berakhir)... ~ 

***

Sooyoung kontan terbangun karena sinar matahari yang menyilaukan matanya. Jadi, semalaman aku tidur di luar? Batinnya sambil melihat sekeliling. Ia merasakan seseorang sedang memeluknya dari belakang. Tenyata Ryeowook masih tertidur pulas tepat di belakangnya. Dengan hati-hati, Sooyoung memindahkan lengan Ryeowook yang menyasar di perutnya. Setelah terbebas dari pelukan Ryeowook, ia beringsut ke kamar mandi bermaksud membersihkan diri. Usai memakai celana krem selutut dan blus jingga berbahan ringan, ia berniat menonton serial drama di televisi. Namun matanya tidak sengaja menangkap si pria imut yang masih asyik tidur.

“Belum bangun juga?” ucap Sooyoung berkacak pinggang. Tiba-tiba kepalanya terbesit ide gila nan jahil. Beberapa detik kemudian, ia sudah berdiri di halaman belakang sambil membawa seember air.

“BYURR...!!” seember air itu tumpah mengenai sekujur tubuh Ryeowook persis ketika Taeyeon melakukannya pada Sooyoung.

“Aigo! Eomma tolong aku!!” jerit Ryeowook terpingkal-pingkal. Ia mengusap-usap wajah basahnya berulang kali.

“Ya, kau tega sekali membuatku basah kuyup begini! Memangnya tidak ada cara lain yang lebih halus?” seru Ryeowook sedikit kesal.

“Mian, aku hanya ingin tahu rasanya membangunkan orang dengan cara ini. Tenyata asyik juga!” kata Sooyoung lalu tertawa terbahak-bahak.

“Kau itu benar-benar! Bereskan ini semua! Aku mau mandi!” perintah Ryeowook sebal. Sooyoung terlihat mengacuhkan perintah Ryeowook karena ia sibuk tertawa sampai lambungnya nyaris lepas. Beberapa menit kemudian lelucon itu tidak lagi menggelitik perutnya. Dengan wajah kelelahan karena tawa yang overdosis ia berjalan menuju dapur hendak mempraktekkan ilmu tata boganya.

Ryeowook menuruni tangga sambil mengancingkan kemeja biru langitnya. Rupanya ia sudah berpakaian rapi karena harus melaksanakan tugasnya sebagai pemberi makan bagi warga Seoul yang kelaparan. Hidungnya tiba-tiba mencium aroma lezat yang sudah pasti ulah Sooyoung. Ia menghampiri Sooyoung yang tengah meletakkan piring berisi tempura panas di meja makan.

“Woppa, ayo makan! Aku sudah membuatkan makanan untukmu!” ajak Sooyoung seraya melepas celemek yang mengalungi lehernya.

“Kalau aku diare bagaimana?” ejek Ryeowook sambil duduk di depan meja makan.

“Aku jamin rasa makanan ini tidak akan luntur di lidah Woppa selama sebulan! Dan satu lagi, aku tidak meracuninya!” jelas Sooyoung meyakinkan. Ryeowook mengangguk sambil menaikkan sudut bibirnya. Tahu-tahu mulut mungilnya menganga lalu ia menunjuk-nunjuk mulut yang terbuka itu.

“Ingin disuapi?” tanya Sooyoung menebak bahasa tubuh yang dilakukan Ryeowook. Pria itu mengangguk manja dengan bibirnya yang manyun.

“Baiklah, ha!” seru Sooyoung menyodorkan sesumpit udang tepung.

“Amm...” Ryeowook memakan tempura itu mirip balita yang kegirangan.

“Enak kan?” tanya Sooyoung lalu direspon anggukan cepat oleh Ryeowook.

“Sekarang Woppa yang menyuapiku ya! Aaa...” kata Sooyoung sambil membuka mulut.

“Kereta lewat.. Eits.. Balik lagi! Amm..!” goda Ryeowook seraya menyodorkan sesumpit tempura ke mulut Sooyoung tapi ia kembalikan tempura itu ke mulutnya sendiri.

“Bercanda!” kata Ryeowook setelah melihat wajah cemberut Sooyoung.

“Ha! kapal lewat!” kata Ryeowook sambil mengayun-ayunkan tangannya mirip kapal lalu tempura itu langsung dilahap Sooyoung.

“Woppa mau pergi ya?” tanya Sooyoung seraya mengunyah.

“Ne, kau mau ikut? Kebetulan sekali aku butuh pegawai.” jawab Ryeowook.

“Mwo? Pegawai? Woppa ingin mempekerjakan aku?” tanya Sooyoung.

“Kau mau tidak? Dari pada di sini menganggur. Kau sudah dipecat dari pekerjaan modelmu itu kan?” tanya Ryeowok balik. Sooyoung tengah menimbang-nimbang dengan waktu yang cukup lama.

“Ya, bagaimana?” tanya Ryeowook sambil menggerakkan tangannya di wajah Sooyoung.

“Ne, aku ikut!” teriak Sooyoung bersemangat.

“Oh, ye Woppa! Ini syalmu. Belum sempat aku cuci tak apa kan?” ucap Sooyoung seraya menyerahkan syal Ryeowook yang jahitannya sudah rusak dan berbau ingus.

“Kok seperti ini! Kau apakan syal imutku?” jerit Ryeowook tidak menyangka.

“Mianhae, waktu aku menangis syal ini yang membantu mengelap ingusku.” jelas Sooyoung memasang wajah memelas berharap lawan bicaranya iba.

“Sudahlah tak apa, kemarikan!” kata Ryeowook sambil merebut syalnya dari tangan Sooyoung. 

***

Beberapa hari kemudian...

“Ahjumma, sudah memutuskan menu apa?” tanya Sooyoung sopan pada seorang pengunjung restoran Ryeongyoung. Mereka memang sudah mengubah nama kedai itu menjadi Ryeongyoung. Mereka juga mengganti papan nama kedai yang sebelumnya pelit menjadi sebesar baliho. Berkat papan itu, kedai Ryeowook dan Sooyoung makin banyak saja yang berkunjung.

“Nona, saya masih bingung ingin memesan apa. Bisa membantu saya?” jelas pengunjung wanita itu.

“Ne, dengan senang hati! Bagaimana kalau memesan Bich Byeolgwa? Menu ini berisi tempura, kari ayam dan sushi dengan makanan penutup kue coklat. Ini adalah menu paling spesial di kedai kami.” kata Sooyoung ramah.

“Baiklah, saya pesan itu!” ucap si pengunjung mantap. Rupanya dua orang pria sedang membicarakan Sooyoung.

“Kelihatannya istri Ahjussi hebat juga mempengaruhi pembeli! Buktinya dalam waktu sekejap menu baru itu diborong.” kata Yesung pada Ryeowook yang berbicara di sisi lain.

“Begitulah, kalau soal makanan dia tidak mungkin kalah! Hyung tidak apa kan ku tempatkan di kasir? Aku sering kewalahan bila harus memasak sambil menjaga kasir.” tanya Ryeowook.

“Ah, gwenchana. Lagi pula Sooyoung-ssi lebih jago melayani pembeli. Ahjussi, menu Bich Byeolgwa itu darimana asal-usulnya?” tanya Yesung.

“Oh, itu hanya ide konyol Youngie. Bich Byeolgwa itu kependekan dari Bichnaneun Byeolgwagateun (Seperti bintang bersinar). Aku hanya menurutinya saja.” jawab Ryeowook lalu tertawa kecil.

Sooyoung tengah membersihkan salah satu meja yang kotor. Tahu-tahu ada seseorang yang mengalungkan syal padanya dari belakang. Ia menghirup dalam-dalam aroma syal itu. Bau Woppa! Batinnya lalu kontan berbalik.

“Kau lebih cocok pakai syal ini.” kata Ryeowook sambil mencolek dagu Sooyoung. Sooyoung membalas tatapan Ryeowook dengan senyum mengembangnya. Ia mendekat lalu mengecup pipi tembam Ryeowook. Semua orang yang melihat mereka memasang ekspresi ‘Aaa... kwiyeopta!’ sementara Ryeowook hanya terseyum imut.

~To Be Continued~


Created By: Min Sojung
*nb: masih ada part endingnya alias part 12! Stay on yaa... ლ(╹◡╹ლ)*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^