My Paradise Girl [Part 5]


Title     : My Paradise Girl
Genre  : Romance, A little bit comedy
Type    : Series
Rating  : PG-13
Cast    :
- Cho Kyuhyun
- Hwang Jooeun (OC)
- Kim Hyewon (OC)
- Lee Donghae (Supporting Cast)
- Lee Sungmin  (Supporting Cast)
Previous part  : | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 |
Happy Reading, My beloved readers ^^~

"Aku bukan wanita yang seperti kau pikirkan."

Kring...

Suara alarm yang super berisik itu akhirnya membangunkan Kyuhyun dari tidurnya. Namja itu mengusap matanya pelan. Ia masih sangat malas untuk bangun padahal sekarang waktunya ia berangkat ke kantor. Hari Minggu kemarin, satu-satunya hari di mana Kyuhyun bisa melepas stresnya setelah bekerja keras. Waktu emas itu ia buang sia-sia demi seorang gadis aneh. Hari ini ia harus bekerja seperti biasa dan terkadang ia merasa muak dengan hal-hal di kantor.

Namja itu membasuh mukanya lalu dengan langkah terseret-seret ia keluar kamarnya. Ia masih diam di tempat seakan terpikir sesuatu. Matanya menerawang tiap sudut ruang tengah. Ruangan itu memang sudah bersih. Padahal sebelum ia membawa gadis itu ke apartemennya, ruang ini pantas sekali disebut kapal pecah. Ia tersenyum sendiri ketika membayangkan gadis itu. Ia adalah gadis pertama yang membuatkan sarapan untuknya. Bahkan ibunya sendiri tidak pernah melakukannya. Sesuatu yang aneh kini menjalar di benak Kyuhyun, seperti sesuatu yang mengganjal dan ia tidak tahu apa itu. Hal itu dimulai sejak Jooeun dijemput oleh bibinya. Seharusnya Kyuhyun senang akhirnya ia bisa terlepas dari gadis yang tidak jelas asal-usulnya itu. Namun Kyuhyun tidak merasakannya.

“Aigo! Apa yang ku pikirkan?” ucap Kyuhyun menjitak kepalanya sendiri. Ia tersadar dari lamunannya. Pria itu buru-buru mempersiapkan diri ke kantor. Jarum jam sudah menujuk ke angka 10, Ia pasti akan diomeli ibunya.

***
Derap langkah sepatu licin itu kembali memburu. Suara sepatu stiletto tinggi juga ikut mengimbangi. Kyuhyun berjalan cepat menuju ruangannya sementara Hyewon mengekor di belakang. Wakil Direktur itu baru saja mengadakan rapat dengan jaksa, produknya kini menjamur sebagai barang tiruan. Ia berkali-kali mengutuk orang yang memplagiat ide briliannya. Seharusnya Ia merasa cuek bebek-seperti biasanya. Tapi kasus ini berbeda, ia terpaksa berurusan dengan hukum.

“Annyeonghasimnika, Tuan Cho.” sapa seseorang ramah. Kyuhyun melirik orang itu lalu langkahnya terhenti.

“Manager Lee? Kau sudah pulang?”

“Ye.” Lee Donghae. Pria tampan, cerdas dan berkarisma itu tersenyum miring.

“Apa yang terjadi di sana?”

“Perusahaan di Hongkong berambisi menguasai pasar internasional, Tuan. Direktur Choi Siwon tidak bisa diajak bekerja sama. Dia bersikeras mengklaim produk Cho Inc. sebagai miliknya.”

“Dia juga yang menyebar barang tiruan itu?”

“Benar, Tuan.”

“Aish, jinjja! Sepertinya aku harus memusnahkan si brengsek tengik ini.” geram Kyuhyun.

“Bawa semua datanya ke ruanganku! Bawa juga barang tiruan itu! Aku ingin melihat bagaimana ‘hasil’ kreatifitasnya.”

“Algesseumnida.” Manager Lee membungkuk kemudian berlalu dari Kyuhyun.

“Dan kau! Berhenti mengekor!”

Hyewon sedikit membungkuk lalu pergi.

Kyuhyun kemudian melanjutkan langkah. Ia menekan tombol ‘call’ di ponsel transparan-smartphone canggih buatannya.

“10 menit lagi aku ke sana. Siapkan ruang rapatnya!” titahnya.

Kyuhyun membuka pintu lebar itu. Setelan jas hitamnya ia lepas lalu ia mengendurkan dasinya. Namja itu duduk di kursi seraya memijat-mijat dahi. Matanya tahu-tahu menangkap foto yang diberikan Jooeun. Ia membaca tulisan dalam foto itu. ‘Eonni-ku, Hwang Ji Suk, usia 6 tahun.’

“Separah itu kah ‘penyakit lupa’nya sampai ia menulis sedetail ini?” Kyuhyun tersenyum kecil.

“Sayang sekali aku tidak menemukan kakakmu, gadis aneh!”

Wajah Kyuhyun tahu-tahu berubah datar. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Ia kembali teringat perbincangan dengan ibunya beberapa waktu lalu.

“Siapa yeoja yang kau bawa ke apartemenmu itu?”

“Dia bukan siapa-siapa. Hyewon yang memberitahumu?”

“Tidak peduli siapa yang memberitahuku. Kau tahu, kau salah besar! Apa kata orang di luar sana saat melihat kau membawa yeoja lain?”

“Tidak seorangpun tahu soal ini.”

“Beruntunglah dirimu! Pertunanganmu dengan Hyewon sangat berpengaruh bagi perusahaan kita dan kau ingin mengacaukannya? Hanya karena gadis serampangan itu?”

“Aku bahkan tidak mengenal gadis itu.”

“Kau cukup pintar berbohong. Jauhi dia! Kalau perlu buat dia menghilang dari bumi. Kalau sampai aku mendengar kabar seperti ini lagi, sesuatu yang buruk akan menimpa gadis itu. Arra?”

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Kyuhyun. “Masuk!”

Terlihat seorang pria masuk dengan membawa kotak berisi dokumen dan sejumlah barang elektronik. Manager Lee menaruh kotak itu diatas meja Kyuhyun.

“Ini saja?”

“Ya, Tuan.”

“Kalau begitu, biar Pengacara Park yang menyelesaikan sisanya. Kau sudah bekerja keras, Manager Lee.”

“Animnida.”

Hyewon ternyata sudah ada disamping Kyuhyun. Wanita itu menaruh secangkir cappucino di meja. Ia menatap Donghae lalu memberi kode agar pria itu keluar  dari ruangan.

“Geureom...” Donghae membungkuk rendah kemudian berjalan keluar ruangan.

“Kyuhyun-ah, kau belum menjelaskanku tentang kejadian kemarin. Siapa gadis itu?” Hyewon memulai kalimatnya.

“Nona Kim, jangan membicarakan masalah pribadi di kantor. Sebaiknya kau keluar!” ucap Kyuhyun dengan suara rendah. Pria itu terlihat serius membaca dokumen yang tadi diberikan Donghae.

“Apa aku tidak berhak menerima jawaban? Aku berhak atas dirimu Cho Kyuhyun!”

“Kau tidak lihat aku sedang sibuk?” Kyuhyun meninggikan suaranya.

“Apa perlu aku mengadukan sikapmu ini pada Eomma-mu?” ancam Hyewon.

“Lakukan apapun sesukamu! Aku tidak peduli.”

“Dengar...”

“Ahh, bisa kita hentikan ini?” potong Kyuhyun lalu ia bangkit dari tempat duduknya.

Kyuhyun benar-benar sudah muak dengan perbincangan itu. Dia sudah terlalu lelah dengan semuanya. Termasuk pertunangan konyolnya dengan Hyewon, ditambah lagi ide Eomma-nya yang menjadikan Hyewon sebagai sekretaris dengan alasan agar hubungannya semakin dekat. Tapi Kyuhyun berpikir hubungan itu akan semakin jauh. Hidup Kyuhyun memang diwarnai perintah. Orang di sekitarnya yang mengatur hidupnya. Bahkan memilih gadis pendamping hidup bukanlah keputusannya sendiri.   

Kyuhyun lantas mengambil jasnya lalu ia pakai dengan tergesa-gesa. Hyewon yang ada dibelakang menatapnya kesal. Kyuhyun berjalan keluar ruangannya, begitu pula Hyewon. Langkah namja itu terhenti lalu ia berbalik.

“Kau tidak usah ikut rapat ini. Pulang dan istirahatlah!” perintahnya dengan suara rendah.
Hyewon tidak mengubah ekspresinya. Bibirnya bergetar karena jengkel dengan sikap Kyuhyun. Kyuhyun bebalik meninggalkan Hyewon sebelum wanita itu sempat menjawabnya.

***
“Tuan, bukankah seharusnya kita cepat bertindak tentang pemalsuan produk Cho Inc.?” ucap salah seorang pemegang saham dalam rapat.

“Saya setuju. Belakangan ini produk kita semakin menurun penjualannya. Bukankah begitu?” sahut seorang wanita berkacamata diikuti suara setuju dari orang disekitar.

“Mereka cukup pintar membanting harga dengan teknologi yang hampir sama. Menakjubkan.” komentar seorang Ahjussi yang sudah beruban.

Suasana rapat yang agak ribut itu diwarnai berbagai pendapat, sementara Kyuhyun terdiam seperti sedang berpikir keras. Tapi wajahnya tetap tenang. Tangannya saling bertautan menutupi hidung dan bibirnya. Matanya berpindah-pindah melihat setiap orang yang sedang bicara. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu lalu muncullah seorang pria berpakaian serba hitam dengan kacamatanya yang juga berwarna hitam. Mata Kyuhyun beralih melihat pria itu. Ia lalu membungkuk ke arah Kyuhyun.

“Sungmin-ssi? Wae?” tanya Kyuhyun.

“Tuan, ada seseorang yang mencari Anda.” jelas pria yang bernama Sungmin itu.

“Kau tidak lihat kami sedang rapat?”

Joesonghamnida. Dia bilang darurat, Tuan.

“Nuguya?”

“Hwang Jooeun-ssi.”

Seketika mata Kyuhyun membelalak kaget.

“Mwo?” ucap Kyuhyun agak berteriak. Semua orang beralih memandang Kyuhyun dengan wajah heran. Kyuhyun yang menyadari itu buru-buru berdeham, ia mengatur dirinya agar bisa bersikap normal.

“Suruh dia pergi!” perintah Kyuhyun.

“Kami sudah melakukannya berkali-kali tapi dia cukup keras kepala, Tuan. Dia bilang akan menunggu sampai Anda keluar.”

Mendengar ucapan bodyguardnya, Kyuhyun menggigit bibir bawah sambil menghela napas panjang. Ia terdiam agak lama.

“Hwang Jooeun-ssi? Nugusimnika?” tanya seseorang di samping Kyuhyun.

“Mollaseo.”

“Geureom, sudah cukup dengan rapat hari ini. Gamsahamnida.” lanjut Kyuhyun seraya berdiri dari kursinya.
Pria itu berjalan cepat keluar dari ruang rapat meninggalkan belasan orang yang bingung dengan sikapnya.

“Kita bahkan baru saja memulai rapatnya.” eluh seorang wanita muda.

“Ah, jeongmal!” sambungnya kesal.

***
Langkah Kyuhyun masih memburu. Ia tidak habis pikir dengan gadis aneh itu. Kenapa bisa-bisanya dia tahu tempat Kyuhyun bekerja. Namja itu mengira urusannya dengan gadis itu sudah selesai kemarin. Tapi sepertinya gadis itu akan memintainya pertolongan lagi. Kyuhyun hanya tidak ingin Jooeun ada di sini. Benar-benar tidak ingin semua orang berpikir macam-macam. Sesampainya di Mainhall, Ia langsung menemukan gadis itu. Gadis yang tanpa dosanya duduk santai sambil membolak-balik halaman majalah. Kyuhyun buru-buru menarik tangan Jooeun, memaksanya berdiri. Semua orang yang ada di sana memperhatikan mereka berdua. Beberapa dari mereka berbisik satu sama lain seperti orang yang sedang menggosip.

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Kyuhyun tidak sabar.

“O.. Kyuhyun-ssi. Kau sudah selesai?”

“Ya! Bagaimana kau bisa di sini?” ulang Kyuhyun.

Gadis itu menunjukkan kartu nama Kyuhyun. “Aku mengambilnya di laci mobilmu.” jelas Jooeun. Kyuhyun melihat sekitar. Ia akhirnya menyadari orang-orang tengah mengawasinya. Buru-buru Kyuhyun menggeret tangan Joooeun, pergi ke tempat yang lebih aman.

“Apa maumu?” tanyanya to the point.

“Eum...”

“Ah, biar kutebak!” potong Kyuhyun. “Kau mau meminta tolong sesuatu? Atau kau mau meminta uang dariku? Berapa banyak? Sebutkan! Setelah itu pergi dari sini! Aku tidak ingin yeoja sepertimu berada di sini. Kau tidak lihat orang-orang memperhatikan kita?” oceh Kyuhyun.
Jooeun terdiam cukup lama, mencerna setiap kata yang Kyuhyun lontarkan.

“Jawab! Apa maumu?”

“Apa kau berpikir seperti itu, Tuan Cho?” ujar Jooeun menatap Kyuhyun serius.

“Apa yang kau butuhkan? Cepat katakan! Setelah itu urusan kita selesai dan jangan menemuiku lagi!”

“Tebakanmu salah besar, Kyuhyun-ssi.” suara Jooeun bergetar.

“Aku sebenarnya tidak memiliki niat menemuimu. Kalau bukan karena hutangku denganmu, aku tidak akan sampai sini.” lanjutnya sambil memberikan cek 4 juta won di tangan Kyuhyun. Kyuhyun membeku, Ia menatap gadis itu tidak percaya.

“Dan satu lagi, aku bukan wanita yang seperti kau pikirkan.” tanpa disadari mata Jooeun berkaca-kaca setelah mengatakan itu.


“Terima kasih sudah membantuku! Annyeonghikaseyo!” Jooeun membungkukkan badan kemudian berlalu dari Kyuhyun. Namja itu hanya bisa terbengong, tidak menyangka ia bisa mendengar ucapan dalam dari mulut yeoja itu.

~TO BE CONTINUED~
Annyeong!!! wah akhirnya setelah sekian lama part ini publish juga.. otte? gaje banget yaa.. wkwkwk.. emang segaje orang yang buat. haha ^0^ yah sebenernya saya sendiri belum tau sampai part berapa ffnya.. udh lah ngalir aja.. semoga suka ya sama ceritanya.. jgn lupa komen klo sempet :) See you on the next ff~ ^^

By : PSJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^