Title : My Paradise Girl
Genre : Romance, A little bit comedy
Type : Series
Rating : PG-13
Cast :
- Cho Kyuhyun
- Hwang Jooeun (OC)
- Kim Hyewon (OC)
- Lee Donghae (Supporting Cast)
- Lee Sungmin (Supporting Cast)
Happy Reading, My beloved readers ^^~
"Aku bukan wanita yang seperti kau pikirkan."
Kring...
Suara
alarm yang super berisik itu akhirnya membangunkan Kyuhyun dari tidurnya. Namja
itu mengusap matanya pelan. Ia masih sangat malas untuk bangun padahal sekarang
waktunya ia berangkat ke kantor. Hari Minggu kemarin, satu-satunya hari di mana
Kyuhyun bisa melepas stresnya setelah bekerja keras. Waktu emas itu ia buang
sia-sia demi seorang gadis aneh. Hari ini ia harus bekerja seperti biasa dan
terkadang ia merasa muak dengan hal-hal di kantor.
Namja
itu membasuh mukanya lalu dengan langkah terseret-seret ia keluar kamarnya. Ia
masih diam di tempat seakan terpikir sesuatu. Matanya menerawang tiap sudut
ruang tengah. Ruangan itu memang sudah bersih. Padahal sebelum ia membawa gadis
itu ke apartemennya, ruang ini pantas sekali disebut kapal pecah. Ia tersenyum
sendiri ketika membayangkan gadis itu. Ia adalah gadis pertama yang membuatkan
sarapan untuknya. Bahkan ibunya sendiri tidak pernah melakukannya. Sesuatu yang
aneh kini menjalar di benak Kyuhyun, seperti sesuatu yang mengganjal dan ia
tidak tahu apa itu. Hal itu dimulai sejak Jooeun dijemput oleh bibinya.
Seharusnya Kyuhyun senang akhirnya ia bisa terlepas dari gadis yang tidak jelas
asal-usulnya itu. Namun Kyuhyun tidak merasakannya.
“Aigo!
Apa yang ku pikirkan?” ucap Kyuhyun menjitak kepalanya sendiri. Ia tersadar
dari lamunannya. Pria itu buru-buru mempersiapkan diri ke kantor. Jarum jam
sudah menujuk ke angka 10, Ia pasti akan diomeli ibunya.
***
Derap
langkah sepatu licin itu kembali memburu. Suara sepatu stiletto tinggi juga
ikut mengimbangi. Kyuhyun berjalan cepat menuju ruangannya sementara Hyewon
mengekor di belakang. Wakil Direktur itu baru saja mengadakan rapat dengan
jaksa, produknya kini menjamur sebagai barang tiruan. Ia berkali-kali mengutuk
orang yang memplagiat ide briliannya. Seharusnya Ia merasa cuek bebek-seperti
biasanya. Tapi kasus ini berbeda, ia terpaksa berurusan dengan hukum.
“Annyeonghasimnika,
Tuan Cho.” sapa seseorang ramah. Kyuhyun melirik orang itu lalu langkahnya
terhenti.
“Manager
Lee? Kau sudah pulang?”
“Ye.”
Lee Donghae. Pria tampan, cerdas dan berkarisma itu tersenyum miring.
“Apa
yang terjadi di sana?”
“Perusahaan
di Hongkong berambisi menguasai pasar internasional, Tuan. Direktur Choi Siwon
tidak bisa diajak bekerja sama. Dia bersikeras mengklaim produk Cho Inc.
sebagai miliknya.”
“Dia
juga yang menyebar barang tiruan itu?”
“Benar,
Tuan.”
“Aish,
jinjja! Sepertinya aku harus memusnahkan si brengsek tengik ini.” geram
Kyuhyun.
“Bawa
semua datanya ke ruanganku! Bawa juga barang tiruan itu! Aku ingin melihat
bagaimana ‘hasil’ kreatifitasnya.”
“Algesseumnida.”
Manager Lee membungkuk kemudian berlalu dari Kyuhyun.
“Dan
kau! Berhenti mengekor!”
Hyewon
sedikit membungkuk lalu pergi.
Kyuhyun
kemudian melanjutkan langkah. Ia menekan tombol ‘call’ di ponsel
transparan-smartphone canggih buatannya.
“10
menit lagi aku ke sana. Siapkan ruang rapatnya!” titahnya.
Kyuhyun
membuka pintu lebar itu. Setelan jas hitamnya ia lepas lalu ia mengendurkan
dasinya. Namja itu duduk di kursi seraya memijat-mijat dahi. Matanya tahu-tahu
menangkap foto yang diberikan Jooeun. Ia membaca tulisan dalam foto itu.
‘Eonni-ku, Hwang Ji Suk, usia 6 tahun.’
“Separah
itu kah ‘penyakit lupa’nya sampai ia menulis sedetail ini?” Kyuhyun tersenyum
kecil.
“Sayang
sekali aku tidak menemukan kakakmu, gadis aneh!”
Wajah
Kyuhyun tahu-tahu berubah datar. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Ia
kembali teringat perbincangan dengan ibunya beberapa waktu lalu.
“Siapa yeoja yang kau bawa ke
apartemenmu itu?”
“Dia bukan siapa-siapa. Hyewon yang
memberitahumu?”
“Tidak peduli siapa yang
memberitahuku. Kau tahu, kau salah besar! Apa kata orang di luar sana saat
melihat kau membawa yeoja lain?”
“Tidak seorangpun tahu soal ini.”
“Beruntunglah dirimu! Pertunanganmu
dengan Hyewon sangat berpengaruh bagi perusahaan kita dan kau ingin
mengacaukannya? Hanya karena gadis serampangan itu?”
“Aku bahkan tidak mengenal gadis
itu.”
“Kau cukup pintar berbohong. Jauhi
dia! Kalau perlu buat dia menghilang dari bumi. Kalau sampai aku mendengar
kabar seperti ini lagi, sesuatu yang buruk akan menimpa gadis itu. Arra?”
Tok..
Tok.. Tok..
Suara
ketukan pintu membuyarkan lamunan Kyuhyun. “Masuk!”
Terlihat
seorang pria masuk dengan membawa kotak berisi dokumen dan sejumlah barang
elektronik. Manager Lee menaruh kotak itu diatas meja Kyuhyun.
“Ini
saja?”
“Ya,
Tuan.”
“Kalau
begitu, biar Pengacara Park yang menyelesaikan sisanya. Kau sudah bekerja
keras, Manager Lee.”
“Animnida.”
Hyewon
ternyata sudah ada disamping Kyuhyun. Wanita itu menaruh secangkir cappucino di
meja. Ia menatap Donghae lalu memberi kode agar pria itu keluar dari ruangan.
“Geureom...”
Donghae membungkuk rendah kemudian berjalan keluar ruangan.
“Kyuhyun-ah,
kau belum menjelaskanku tentang kejadian kemarin. Siapa gadis itu?” Hyewon
memulai kalimatnya.
“Nona
Kim, jangan membicarakan masalah pribadi di kantor. Sebaiknya kau keluar!” ucap
Kyuhyun dengan suara rendah. Pria itu terlihat serius membaca dokumen yang tadi
diberikan Donghae.
“Apa
aku tidak berhak menerima jawaban? Aku berhak atas dirimu Cho Kyuhyun!”
“Kau
tidak lihat aku sedang sibuk?” Kyuhyun meninggikan suaranya.
“Apa
perlu aku mengadukan sikapmu ini pada Eomma-mu?” ancam Hyewon.
“Lakukan
apapun sesukamu! Aku tidak peduli.”
“Dengar...”
“Ahh,
bisa kita hentikan ini?” potong Kyuhyun lalu ia bangkit dari tempat duduknya.
Kyuhyun
benar-benar sudah muak dengan perbincangan itu. Dia sudah terlalu lelah dengan
semuanya. Termasuk pertunangan konyolnya dengan Hyewon, ditambah lagi ide
Eomma-nya yang menjadikan Hyewon sebagai sekretaris dengan alasan agar
hubungannya semakin dekat. Tapi Kyuhyun berpikir hubungan itu akan semakin
jauh. Hidup Kyuhyun memang diwarnai perintah. Orang di sekitarnya yang mengatur
hidupnya. Bahkan memilih gadis pendamping hidup bukanlah keputusannya sendiri.
Kyuhyun
lantas mengambil jasnya lalu ia pakai dengan tergesa-gesa. Hyewon yang ada
dibelakang menatapnya kesal. Kyuhyun berjalan keluar ruangannya, begitu pula
Hyewon. Langkah namja itu terhenti lalu ia berbalik.
“Kau
tidak usah ikut rapat ini. Pulang dan istirahatlah!” perintahnya dengan suara
rendah.
Hyewon tidak mengubah ekspresinya. Bibirnya bergetar karena
jengkel dengan sikap Kyuhyun. Kyuhyun bebalik meninggalkan Hyewon sebelum
wanita itu sempat menjawabnya.
***
“Tuan,
bukankah seharusnya kita cepat bertindak tentang pemalsuan produk Cho Inc.?”
ucap salah seorang pemegang saham dalam rapat.
“Saya
setuju. Belakangan ini produk kita semakin menurun penjualannya. Bukankah
begitu?” sahut seorang wanita berkacamata diikuti suara setuju dari orang
disekitar.
“Mereka
cukup pintar membanting harga dengan teknologi yang hampir sama. Menakjubkan.”
komentar seorang Ahjussi yang sudah beruban.
Suasana
rapat yang agak ribut itu diwarnai berbagai pendapat, sementara Kyuhyun terdiam
seperti sedang berpikir keras. Tapi wajahnya tetap tenang. Tangannya saling
bertautan menutupi hidung dan bibirnya. Matanya berpindah-pindah melihat setiap
orang yang sedang bicara. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu lalu muncullah
seorang pria berpakaian serba hitam dengan kacamatanya yang juga berwarna
hitam. Mata Kyuhyun beralih melihat pria itu. Ia lalu membungkuk ke arah
Kyuhyun.
“Sungmin-ssi?
Wae?” tanya Kyuhyun.
“Tuan,
ada seseorang yang mencari Anda.”
jelas pria yang bernama Sungmin itu.
“Kau
tidak lihat kami sedang rapat?”
“Joesonghamnida. Dia bilang darurat, Tuan.”
“Nuguya?”
“Hwang
Jooeun-ssi.”
Seketika
mata Kyuhyun membelalak kaget.
“Mwo?”
ucap Kyuhyun agak berteriak. Semua orang beralih memandang Kyuhyun dengan wajah
heran. Kyuhyun yang menyadari itu buru-buru berdeham, ia mengatur dirinya agar
bisa bersikap normal.
“Suruh
dia pergi!” perintah Kyuhyun.
“Kami
sudah melakukannya berkali-kali tapi dia cukup keras kepala, Tuan. Dia bilang
akan menunggu sampai Anda keluar.”
Mendengar
ucapan bodyguardnya, Kyuhyun menggigit bibir bawah sambil menghela napas
panjang. Ia terdiam agak lama.
“Hwang
Jooeun-ssi? Nugusimnika?” tanya seseorang di samping Kyuhyun.
“Mollaseo.”
“Geureom,
sudah cukup dengan rapat hari ini. Gamsahamnida.” lanjut Kyuhyun seraya berdiri
dari kursinya.
Pria
itu berjalan cepat keluar dari ruang rapat meninggalkan belasan orang yang
bingung dengan sikapnya.
“Kita
bahkan baru saja memulai rapatnya.” eluh seorang wanita muda.
“Ah,
jeongmal!” sambungnya kesal.
***
Langkah
Kyuhyun masih memburu. Ia tidak habis pikir dengan gadis aneh itu. Kenapa
bisa-bisanya dia tahu tempat Kyuhyun bekerja. Namja itu mengira urusannya
dengan gadis itu sudah selesai kemarin. Tapi sepertinya gadis itu akan
memintainya pertolongan lagi. Kyuhyun hanya tidak ingin Jooeun ada di sini.
Benar-benar tidak ingin semua orang berpikir macam-macam. Sesampainya di Mainhall, Ia langsung menemukan gadis
itu. Gadis yang tanpa dosanya duduk santai sambil membolak-balik halaman
majalah. Kyuhyun buru-buru menarik tangan Jooeun, memaksanya berdiri. Semua
orang yang ada di sana memperhatikan mereka berdua. Beberapa dari mereka
berbisik satu sama lain seperti orang yang sedang menggosip.
“Apa
yang kau lakukan di sini?” tanya Kyuhyun tidak sabar.
“O..
Kyuhyun-ssi. Kau sudah selesai?”
“Ya!
Bagaimana kau bisa di sini?” ulang Kyuhyun.
Gadis
itu menunjukkan kartu nama Kyuhyun. “Aku mengambilnya di laci mobilmu.” jelas
Jooeun. Kyuhyun melihat sekitar. Ia akhirnya menyadari orang-orang tengah
mengawasinya. Buru-buru Kyuhyun menggeret tangan Joooeun, pergi ke tempat yang
lebih aman.
“Apa
maumu?” tanyanya to the point.
“Eum...”
“Ah,
biar kutebak!” potong Kyuhyun. “Kau mau meminta tolong sesuatu? Atau kau mau
meminta uang dariku? Berapa banyak? Sebutkan! Setelah itu pergi dari sini! Aku
tidak ingin yeoja sepertimu berada di sini. Kau tidak lihat orang-orang
memperhatikan kita?” oceh Kyuhyun.
Jooeun
terdiam cukup lama, mencerna setiap kata yang Kyuhyun lontarkan.
“Jawab!
Apa maumu?”
“Apa
kau berpikir seperti itu, Tuan Cho?” ujar Jooeun menatap Kyuhyun serius.
“Apa
yang kau butuhkan? Cepat katakan! Setelah itu urusan kita selesai dan jangan
menemuiku lagi!”
“Tebakanmu
salah besar, Kyuhyun-ssi.” suara Jooeun bergetar.
“Aku
sebenarnya tidak memiliki niat menemuimu. Kalau bukan karena hutangku denganmu,
aku tidak akan sampai sini.” lanjutnya sambil memberikan cek 4 juta won di
tangan Kyuhyun. Kyuhyun membeku, Ia menatap gadis itu tidak percaya.
“Dan
satu lagi, aku bukan wanita yang seperti kau pikirkan.” tanpa disadari mata
Jooeun berkaca-kaca setelah mengatakan itu.
“Terima
kasih sudah membantuku! Annyeonghikaseyo!” Jooeun membungkukkan badan kemudian
berlalu dari Kyuhyun. Namja itu hanya bisa terbengong, tidak menyangka ia bisa
mendengar ucapan dalam dari mulut yeoja itu.
~TO BE CONTINUED~
Annyeong!!! wah akhirnya setelah sekian lama part ini publish juga.. otte? gaje banget yaa.. wkwkwk.. emang segaje orang yang buat. haha ^0^ yah sebenernya saya sendiri belum tau sampai part berapa ffnya.. udh lah ngalir aja.. semoga suka ya sama ceritanya.. jgn lupa komen klo sempet :) See you on the next ff~ ^^
By : PSJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^