You Are My Shining Star [Part 7]



Genre  : Romance, A little bit comedy
Type   : Continued, Novel-lengthFic, SongFic
Rating : PG-13
Cast :
· Ryeowook (SJ)
· Sooyoung (SNSD)
· Taeyeon (SNSD)
· Heechul (SJ)
· Jessica (SNSD)
· Yesung (SJ)
· Other Character

"Annyeonghaseyo, ELF! mimin dengan bangga mempersembahkan Fanfict Romance jreng... jreng... jreng... FF ini hasil kerja sendiri dan bukan hasil PLAGIAT sekali lagi BUKAN HASIL PLAGIAT (sengaja di bold, underline, italic untuk memperjelas keaslian). Comment please kalo ada pendapat, saran, kritikan, typo atau apalah. Don't be silent reader! Dan satu lagi jangan di Bashing ya! bashing itu buang-buang tenaga! Satu lagi boleh yaa..*min, kapan mulainya?* Jangan mem-PLAGIAT karya seni semua postingan blog ini yaa.. Satu lagi yah *bunuh mimin bawel* bercanda! Langsung saja cekidot! Enjoy~"


Pagi harinya untuk pertama kalinya Ryeowook bangun terlambat. Sedangkan Sooyoung mungkin sudah beribu-ribu kali.

“ANDWAE!!!!! Ini sudah jam berapa??” teriak Ryeowook saat membuka matanya. Ia melihat jam dinding di belakangnya. Waktu menunjukkan pukul 11 siang. Ryeowook langsung bangkit dan terbirit-birit menuju kamar mandi.

Sooyoung seketika bangun setelah jatuh dari tempatnya tidur. Ia berjalan menuruni tangga dengan rambut yang sangat acak-acakan. Woppa memasak apa ya? Aku sudah lapar sekali nih! Batinnya sambil menengok-nengok dapur.

“Lhoh, dia belum buat makanan? Sekarang dia di mana?” kata Sooyoung melihat sekeliling sambil menggaruk-garuk tengkuknya. Tiba-tiba seorang pria muncul dari ambang pintu dapur.

“HUAAAAA.... Woppa, pakai bajumu!!!” teriak Sooyoung sambil menutupi matanya dengan kedua tangan. Ryeowook yang tidak sadar kalau sedang bertelanjang dada dan hanya memakai boxer itu langsung berlari ke kamar mandi lagi.

“Aku baru tahu kalau Woppa itu six pack!” kata Sooyoung menggeridik ngeri. Aku sebaiknya mandi saja! Badanku sudah bau iler begini. Nanti kalau Woppa menciumnya bisa-bisa dia mati kaku! Batinnya sambil berjalan ke lantai atas. Kini pria yang sudah mengenakan kaos pendek abu-abu dan celana sebetis itu sedang mengalungkan celemek lalu ia menalinya ke belakang. Dengan kecepatan turbo, Ryeowook mencincang semua bahan yang ia perlukan.

Sepuluh menit kemudian, Sooyoung keluar dari kamar dengan mengenakan dress polkadot selutut. Ia lalu menghampiri Ryeowook yang sedang melempar-lempar tumisannya.

“Woppa mau masak sarapan kan? Ingat, porsinya harus besar!” perintah Sooyoung seenaknya.

“Siapa yang mau membuatkan kau sarapan? Buat saja sendiri! Aku sedang menyiapkan masakan untuk pesta nanti malam.” kata Ryeowook tanpa menatap Sooyoung.

“Kalau begitu biar ku bantu!” seru Sooyoung antusias sambil memakai celemeknya. Ryeowook hanya mengangguk pelan karena tidak punya waktu menanggapi Sooyoung.

“Woppa minyaknya sudah panas! Eotteohke?” tanya Sooyoung panik.

“Kau tinggal memasukkan udangnya! Apa kau belum pernah membuat tempura?” jawab Ryeowook sambil memberi contoh kepada Sooyoung.

“Ah gampang, biar aku saja!” sahut Sooyoung sambil menyerobot udang yang akan dimasukkan oleh Ryeowook. Dasar, kau ini benar-benar! Batin Ryeowook sedikit kesal.

Saat goreng-menggoreng udang sudah selesai, Ryeowook menyuruh Sooyoung untuk mengiris bawang merah dan bombay. Kenapa dia malah memberikan tugas yang paling menyedihkan ini? Batin Sooyoung sambil menatap Ryeowook sinis. Kress... Kress... Kress... Sooyoung mengiris bahan sialan itu sambil tersedu-sedu. Karena sudah banyak linangan air mata yang dikeluarkan Sooyoung, gadis itu menjadi tidak fokus dan kress.... ia bukan memotong bawangnya tapi telunjuknya.

“Awwww.... Aigo, berdarah!” jerit Sooyoung yang membuat Ryeowook kontak menghampirinya.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Ryeowook panik lalu meraih jari Sooyoung. Ia memasukkan telunjuk Sooyoung yang terluka ke mulutnya. Sooyoung hanya terdiam menatap Ryeowook. Woppa mengapa menghisap-hisap jariku? Jangan-jangan dia vampir!! Batinnya. Respon Sooyoung seharusnya menarik telunjuknya yang menyangkut di mulut Ryeowook karena itu adalah hal yang menjijikkan. Bukannya merasa jijik ia malah merasa tenang. Pria itu sekarang mengeluarkan telunjuk Sooyoung dari mulutnya.

“Tenanglah, hanya luka kecil. Tinggal diberi antiseptik saja pasti beres!” kata Ryeowook sambil mengusap luka Sooyoung dengan serbet basah lalu memberi antiseptik pada luka itu.

“Kau tidak perlu membantuku, Sooyoung-ah! Kau lebih baik mengamati saja!” perintah Ryeowook penuh khawatir.

“Woppa??” panggil Sooyoung yang masih menatap Ryeowook dengan mata berbinar.

“Hmm??” jawab Ryeowook.

“Terima kasih!” kata Sooyoung tersipu malu. Ryeowook hanya melempar senyum paling imut lalu mengangguk kecil. 

“Yaa... tumisannya nanti gosong!!” teriak Ryeowook tiba-tiba sambil beringsut menuju kompor. Sooyoung menggeleng-geleng kepala lalu duduk di kursi dekat meja makan. Ia melipat tangannya di meja makan lalu menaruh dagunya di punggung tangan. Dari tadi ia hanya memperhatikan Ryeowook yang asyik memasak sambil sesekali berbincang padanya. Sooyoung tidak tahu mengapa moodnya selalu gembira dan penuh warna ketika melihat tatapan pria itu, ketika mendengar candaannya, ketika mendengar nyayiannya, bahkan ketika mencium syalnya. Seakan dirinya bebas dari beban berat yang sudah lama menyelubunginya.

***

Tepat jam sembilan malam, semua persiapan pesta kecil itu sudah tertata rapi di sana-sini. Ryeowook dan Sooyoung juga sudah berpakaian rapi. Setiap lima detik sekali Sooyoung melihat jam tangan pinknya sambil berdecak risau.

“Woppa, kau sudah mengundang Eommaku kan? Kok belum datang juga?” tanya Sooyoung cemas.

“Sudah, mereka pasti datang! Pasti hanya terjebak macet.” kata Ryeowook sambil menengok-nengok pintu depan. Tiba-tiba bel berbunyi tanda ada tamu. Itu pasti mereka! Batin Ryeowook sambil berjalan hendak membukakan pintu.

“Lhoh? Appa! Ayo semuanya masuk!” seru Ryeowook bersemangat sambil mempersilahkan tamu masuk. Ayah Ryeowook yang bernama Heechul itu menghampiri Ryeowook lalu memeluknya hangat.

“Maafkan Appa karena terlalu sibuk sampai-sampai tidak menghadiri acara pernikahanmu! Bahkan Appa tidak tahu kalau kau sudah menikah!” kata Heechul menyesal.

“Gwenchana, mianhae Appa! Aku tidak mengabari karena ku kira akan mengganggu Appa. Oh iya bukannya Appa masih sibuk?” tanya Ryeowook lalu melepaskan pelukan sang ayah.

“Eommamu yang memaksa Appa untuk datang kesini. Appa juga ingin tahu siapa istrimu. Di mana dia kok tidak kelihatan?” jelas Heechul kontan membuat Ryeowook menoleh ke arah ibunya yang dari tadi berdiri di samping ayahnya.

“Itu ulah istrimu, Wookie!” kata Jessica setelah menangkap tatapan Ryeowook.

“Hah, Sooyoungie? Maksud Eomma?” tanya Ryeowook penasaran.

“Dia terus saja merengek meminta Eomma untuk membujuk Appamu agar segera pulang. Dia juga mengatakan kalau kau sangat rindu dengan Appa sampai kau jatuh sakit. Benar begitu ya?” tanya Jessica khawatir sambil memegang dahi Ryeowook. Gadis gila itu mengada-ada lagi! Tapi dia melakukan itu untukku? Batin Ryeowook sambil tersenyum kecil.

“Ani, aku tidak sakit Eomma! Oh iya Appa dan Eomma duduk saja! Biar aku panggilkan Sooyoung.” kata Ryeowook sambil berteriak memanggil Sooyoung. Detik berikutnya Sooyoung berlari kecil menghampiri Ryeowook dan orang tuanya.

“Annyeonghaseyo, Sooyoung imnida! Selamat datang di rumah kami!” sambut Sooyoung sambil membungkukkan badan. Kata kami yang disebutkan Sooyoung tadi sempat membuat jantung Ryeowook berdebar. Kami? Rasanya agak aneh! Batin Ryeowook.

“Jadi kau yang bernama Sooyoung! Kau itu tinggi sekali untuk ukuran wanita asia. Kau suka main basket?” tanya Heechul sambil menatap Sooyoung yang masih berdiri.

“Ah, tidak juga! Mungkin sudah takdir!” kata Sooyoung agak kikuk. Eommaku mana kok tidak ada? Batin Sooyoung sambil menyampaikan pesan itu kepada Ryeowook menggunakan bahasa tubuh. Sayangnya Ryeowook tidak mengerti karena Sooyoung hanya mengedip-edipkan mata tidak jelas. Ia lalu duduk di sofa yang ada di dekatnya.

“Jadi, kau sudah hamil belum?” tanya Jessica sambil menatap penuh harap. Sooyoung dan Ryeowook berpandangan ngeri hingga tergagap ketika menjawab.

“Ah, kau ini! Mereka kan masih pengantin baru! Masa tahu-tahu langsung hamil di usia pernikahan yang masih tiga hari?” serobot Heechul menyelamatkan Sooyoung dan Ryeowook dari sebuah pertanyaan maut.

“Benar juga!” seru Jessica sambil tertawa kecil. Tahu-tahu bel berbunyi lagi. Sooyoung langsung berlari membukakan pintu.

“Eh Eomma!! Aku rindu padamu!” seru Sooyoung lalu memeluk Taeyeon erat.

“Mianhae, Eomma terjebak macet! Bagaimana kabarmu?” tanya Taeyeon sambil melepaskan pelukan yang sempat membuatnya kesusahan bernapas.

“Aku baik-baik saja, ayo Eomma, masuklah! Appa dan Eommanya Ryeowook sudah datang!” ajak Sooyoung terlalu antusias.

Mereka semua berpesta menyambut pergantian tahun dengan sangat heboh. Sooyoung benar-benar merasakan kehangatan berada di antara lingkup keluarga kecil yang selalu membuatnya tersenyum. Sekitar empat puluh persen makanan seafood yang dibuat Ryeowook tandas dimakannya. Hari itu sangat berkesan baginya dan terlalu mustahil untuk dilupakan.

***

Tepat pukul satu dini hari, tamu yang berkunjung ke rumah mereka meninggalkan area pesta tanda pesta sudah bubar.

Kamis, 1 Januari 2013
Hari ini hari yang paling aku suka! Aku, Woppa, keluargaku plus keluarga Woppa merayakan tahun baru bersama! Ini adalah ide Woppa! Sepertinya hanya aku yang menghabiskan makanannya. Kkkk... Jujur masakan Woppa benar-benar dahsyat lezatnya! Sampai sekarang rasanya masih menempel di lidahku. Gomawo Woppa! |^_^|

Selesai menuliskan kalimat tersebut di buku kramatnya, tiba-tiba terbesit ide tolol di otaknya. Ia langsung tancap gas ke kamar di lantai dua bermaksud mengganti baju. Beberapa menit kemudian Sooyoung sudah berpakaian layaknya pendaki Gunung Fuji yang tersesat di Seoul. Ia mengenakan sweater super tebal, jeans biru dan topi salju lengkap dengan sarung tangan dan kaca mata. Semoga tetangga-tetangganya tidak melihat orang konyol ini.

Sooyoung melangkah ke teras belakang. Ryeowook yang dari tadi mencuci piring bekas pesta tidak meyadari keberadaan Sooyoung. Asyik... Aku bisa buat boneka salju kali ini! Serunya antusias tingkat dewa. Ia mulai membuat tumpukan salju lalu membentuknya menjadi bulat. Kalau bukan Sooyoung, pastilah tidak ada makhluk di dunia ini yang bermain salju dini hari. Tiba-tiba Ryeowook yang sudah selesai dengan pekerjaan rumah tangganya menengok-nengok pintu belakang yang terbuka. Lhoh, sepertinya tadi sudah aku tutup! Batinnya sambil melangkah menuju pintu tersebut.

Ketika Ryeowook sudah sampai di ambang pintu, ia melihat seorang gadis yang tidak asing lagi baginya sedang membuat boneka salju sambil terkikik. Idiot ini selalu saja membuatku tertawa! Batinnya sambil terkekeh.

“Yaa.. Sooyoung-ah!! Kau itu kenapa main salju dini hari begini, huh?” teriak Ryeowook sambil menaruh tangannya di dekat mulut.

“Tidak apa! Aku baik-baik saja! Kalau besok tidak ada waktu!” jawab Sooyoung yang masih sibuk dengan bola salju di hadapannya.

“Yaa.. Kenapa kau tidak mengajakku kalau kau ingin bermain salju?” seru Ryeowook sambil berjalan mendekati Sooyoung. Sepertinya Ryeowook sudah tertular gila.

“Kemarilah! Kita buat boneka salju yang paling besar di dunia!” kata Sooyoung sambil menggerak-gerakkan tangannya. Setelah beberapa menit dengan cucuran keringat dan usaha keras, Sooyoung dan Ryeowook akhirnya berhasil membuat boneka salju setinggi dua setengah meter. Mereka hanya tinggal menaruh sebuah topi diatasnya. Dengan begitu boneka saljunya akan sempurna.

“Woppa, aku tidak sampai! Kau saja yang melakukannya! Woppa kan lebih tinggi dariku!” keluh Sooyoung sambil berjinjit-jinjit bermaksud menaruh topi ke atas.

“Ah! Kenapa tadi tidak membuat boneka salju yang lebih pendek saja?” gerutu Ryeowook lalu merampas topi yang ada di genggaman Sooyoung. Ketika hendak menaruh topi itu, pria yang lebih tinggi tiga sentimeter dari Sooyoung itu tahu-tahu kehilangan keseimbangan dan.. Brukkk...!!! tubuhnya menabrak Sooyoung. Jadilah mereka jatuh bersama dengan posisi Sooyoung yang terlentang dan Ryeowook tengkurap. Bibir mereka hanya berjarak sekian senti sebelum bersentuhan.

~To Be Continued~


Created By: Min Sojung

2 komentar:

No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^