You Are My Shining Star [Part 3]



Title    : You Are My Shining Star
Genre  : Romance, A little bit comedy
Type   : Continued, Novel-lengthFic, SongFic
Rating  : PG-13
Cast :
· Ryeowook (SJ)
· Sooyoung (SNSD)
· Taeyeon (SNSD)
· Heechul (SJ)
· Jessica (SNSD)
· Yesung (SJ)
· Other Character

"Annyeonghaseyo, ELF! mimin dengan bangga mempersembahkan Fanfict Romance jreng... jreng... jreng... FF ini hasil kerja sendiri dan bukan hasil PLAGIAT sekali lagi BUKAN HASIL PLAGIAT (sengaja di bold, underline, italic untuk memperjelas keaslian). Comment please kalo ada pendapat, saran, kritikan, typo atau apalah. Don't be silent reader! Dan satu lagi jangan di Bashing ya! bashing itu buang-buang tenaga! Satu lagi boleh yaa..*min, kapan mulainya?* Jangan mem-PLAGIAT karya seni semua postingan blog ini yaa.. Satu lagi yah *bunuh mimin bawel* bercanda! Langsung saja cekidot! Enjoy~"


Sooyoung mengambil ikat rambut berbulu lalu mengikat rambut hitam bergelombangnya menjadi cepol. Ia melangkah menuju dapur. Saat ia sampai, Taeyeon sedang memasak sesuatu. Sooyoung berlari ke arah ibunya dan memeluknya dari belakang.

“Yaa.. Ada apa ini? Rupanya kau sudah bangun.” kata Taeyeon terkejut melihat putrinya bisa bangun pagi.

“Ah, tentu saja. Sekarang aku tidak malas lagi, Eomma!” seru Sooyoung tersenyum sambil melepaskan pelukannya. 

“Aigo, kelihatannya kau ini gembira sekali. Memangnya hari ini ada apa?” tanya Taeyeon sambil menaruh dua cangkir berisi teh ginseng di atas meja makan.

“Maaf ya, Eomma tidak sempat memasak. Bahan-bahan di kulkas sudah habis semua. Eomma ingin sekali membelinya di supermarket. Tapi pagi ini jika keluar pasti dingin sekali!” kata Taeyeon sambil mengusap-usap lengannya.

“Teh Ginseng pun tak apa, Eomma!” kata Sooyoung lalu memandangi teh ginseng yang mengepul lambat. Ia mengambil dan menyeruputnya. Detik berikutnya kehangatan menjalari kerongkongan Sooyoung.

“Wah, nikmatnya! Eomma, nanti kita jalan-jalan dan makan di restoran saja! Aku tahu kedai yang enak makanannya. Kemarin aku berkunjung ke sana. Bagaimana?” tanya Sooyoung antusias.

“Ooo... Ternyata kemarin kamu kabur ke restoran?? Pokoknya nanti kamu harus ikut Eomma pergi! Dan kali ini jangan kabur lagi!” jawab Taeyeon agak kesal.

Sooyoung hanya merespon dengan anggukan pelan. Kali ini ia akan menuruti kata Taeyeon. Mungkin dengan menjadi anak penurut, Sooyoung akan melihat senyum bahagia ibunya lagi.

“Baiklah, jam sembilan kita berangkat, ya! Kau harus sudah berpakaian rapi. Oke?” kata ibunya dengan nada lembut.

“Ne, Eomma.” ucap Sooyoung singkat lalu berjalan menuju kamarnya. Ia melihat jam di dinding. Waktu menunjukkan pukul 7.30. Ia masih memiliki waktu untuk bersiap-siap selama satu setengah jam. Sooyoung segera berjalan menuju kamar mandi. Hari ini mungkin hari yang spesial. Ibunya jarang mengajak jalan-jalan karena kegiatan Sooyoung yang agak padat. Maka Sooyoung ingin menerapkan dandanan terbaiknya dalam acara berjalan-jalan dengan Eomma tercinta.

Waktu satu setengah jam akhirnya habis karena bersolek ria. Sooyoung terlihat anggun dalam balutan dress biru toska yang terurai sampai lututnya. Make up-nya yang natural membuatnya semakin cantik.

“Eomma, Aku sudah siap!” teriak Sooyoung bersemangat.

“Wah, kau cantik sekali! Baguslah kalau begitu, ayo kita pergi! Taksinya sudah menunggu. Ini jangan lupa mantelnya.. Di luar sangat dingin!” kata Taeyeon sedikit panik sambil berjalan terburu-buru.

“Kenapa harus terburu-buru? Sebenarnya kita mau kemana sih Eomma?” tanya Sooyoung sambil memasuki taksi yang belum lama menunggu.

“Rahasia! Lebih cepat kan lebih baik.” jawab Taeyeon lalu tertawa kecil. Perjalanan ibu dan anak itu memakan waktu 15 menit. Ternyata Taeyeon mengajak putrinya ke sebuah rumah besar. Sooyoung sempat kagum dengan rumah yang megah itu. Sooyoung masih saja melamun, lalu Taeyeon menarik tangannya.

“Kau ini bengong terus!” kata Taeyeon sambil menggeret lengan Sooyoung menuju ke depan pintu.

“Eomma, ini rumah siapa? Haraboji memangnya pindah ke rumah ini?” tanya Sooyoung saat melihat Taeyeon menekan bel.

“Ini bukan rumahnya Haraboji, tapi rumah sahabat Eomma.” jawab Taeyeon.

“Ihh... Pasti mau arisan lagi!” gumam Sooyoung sambil melipat tangannya.

“Kau tadi bilang apa?” tanya Taeyeon menaikkan alis.

“Umm, rumahnya bagus sekali! Lihat, sudah dibukakan pintunya.” ucap Sooyoung sambil menunjuk pintu besar di hadapannya. Seorang wanita sepantaran Taeyeon muncul dari balik pintu itu. Ia melempar senyum hangatnya kepada Taeyeon dan Sooyoung.

“Annyeonghaseyo, akhirnya sampai juga! Masuklah! Di luar sangat dingin.” kata wanita itu mempersilahkan Taeyeon dan Sooyoung masuk. Tidak seperti saat di luar rumah, Sooyoung lebih mengagumi interior rumah itu. Sangat nyaman! Ia menggantungkan mantel tebalnya di kaitan yang menempel di dinding.

“Sepi sekali rumahmu! Di mana Heechul Oppa?” tanya Taeyeon sambil mengambil posisi duduk di sebuah sofa empuk.

Siapa Heechul Oppa??Apakah Iparnya? Kakeknya? Tetangganya? kata Sooyoung dalam hati.


“Oh, dia ada tugas di luar kota. Mungkin akan pulang 3 atau 5 bulan lagi. Jadi di rumah ini hanya ada aku dan Wookie saja.” jawab si wanita berkepala empat itu.

Siapa lagi Wookie?? Mungkin peliharaannya? batin Sooyoung lagi. Semua pertanyaan dalam benak Sooyoung harus terjawab sebelum ia migren. Mulai dari mengapa ia berada di rumah wanita itu? Apa yang akan dilakukan ibunya dengan wanita itu? Siapa Heechul Oppa dan Wookie? Mengapa ia harus terjebak dalam situasi sulit? Mengapa ia tidak bisa menemukan kotak obat untuk mengobati migrennya? Mengapa? Mengapa? Dan mengapa? Terlalu banyak kata mengapa yang harus ia jawab. Sepertinya ia mulai migren sebelum sempat menjawab satu kata. 

“Sebentar ya, saya ambilkan minuman hangat dulu.” kata wanita itu lalu berjalan menuju dapur. Setelah melihat si wanita yang sudah cukup jauh untuk tidak mendengar percakapan Sooyoung, Sooyoung mendekatkan bibirnya ke telinga Taeyeon.

“Eomma, dia itu siapa?” tanya Sooyoung penuh selidik.

“Dia namanya Jessica, sahabat Eomma.” jawab Taeyeon santai. Tiba-tiba Jessica kembali dengan membawa dua cangkir berisi teh hangat. 

“Sooyoung-ah, bagaimana kabarmu?” tanya Jessica sambil menatap Sooyoung ramah. Dia tahu namaku?

“Eh, ne.. Saya baik-baik saja!” jawab Sooyoung agak linglung.

“Kamu tidak ingat saya ya? Terakhir kamu kesini kamu baru berumur 3 tahun. Tidak terasa sekarang sudah dewasa ya! Kamu ingat Ryeowook tidak? Dulu dia sering bermain denganmu sewaktu kecil” kata Jessica tersenyum.

Bagaimana bisa ingat? Itu kan sudah sembilan belas tahun yang lalu! Please deh! Batin Sooyoung seenaknya. Melihat Sooyoung yang terdiam dengan tatapan bingung, Jessica segera mencairkan suasana.

“Baiklah, akan saya panggilkan Ryeowook. Mungkin nanti kamu akan ingat.” kata Jessica lalu teriak memanggil-manggil Wookie. Ternyata Wookie bukanlah hewan peliharaan yang Sooyoung duga. Sesosok pria dengan tinggi sepantaran Sooyoung tengah menuruni tangga. Pria berwajah imut yang memiliki rambut kecoklatan itu mengenakan kemeja merah kotak-kotak dengan bawahan jeans biru. Sooyoung menyipitkan matanya berusaha mengenali wajah familiar yang berjalan ke arahnya. Ryeowook melotot ketika menangkap tatapan Sooyoung.

“KAMU!!?!” teriak mereka bersamaan. Taeyeon dan Jessica sempat menatap satu sama lain.

~To Be Continued~


Created By: Min Sojung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Silent Readers! Give a comment is EASY Right?... Gomawoyo^^